Jenis dan Komponen Biaya Produksi dalam Industri Manufaktur, Ada Apa Saja?
Biaya produksi mencakup tiga unsur, yakni biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik.
IDXChannel—Apa saja yang masuk dalam komponen biaya produksi? Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan manufaktur selama proses pengolahan dan produksi bahan baku hingga tercipta produk jadi.
Perhitungan biaya produksi dimulai sejak awal pengolahan bahan baku hingga pabrik menghasilkan barang jadi siap jual, atau barang setengah jadi. Akumulasi dana yang dikeluarkan perusahaan selama proses ini berlangsung disebut biaya produksi.
Biaya produksi mencakup tiga unsur, yakni biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik. Biaya ini dibebankan kepada perusahaan, nantinya biaya produksi akan dihitung besaran per unit produk.
Dari situ, akan didapatkan penghitungan angka keuntungan. Biaya produksi juga penting untuk pembentukan harga pokok barang jadi. Dari sini juga perusahaan dapat menghitung margin keuntungan yang diperolehnya.
Apa saja jenis dan komponen biaya produksi? Melansir OCBC NISP (8/9), berikut ini adalah dua jenis dan beberapa komponen biaya produksi.
Jenis Biaya Produksi
1. Eksplisit
Biaya produksi eksplisit disebut juga biaya langsung, yang artinya adalah jenis biaya produksi yang dialokasikan perusahaan dengan pembayaran tunai. Sebagai contoh, pembelian bahan baku, mesin, penggajian karyawan, dan sebagainya.
2. Implisit
Sementara biaya produksi implisit atau tidak langsung (tersembunyi) adalah pengeluaran perusahaan dalam menyediakan fasilitas produksi tanpa memengaruhi proses produksi secara langsung, namun hasilnya dapat dirasakan jangka panjang. Mislanya, pelatihan tenaga kerja, biaya sewa, dan perawatan mesin.
3. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah pengeluaran yang nominalnya tidak akan mengalami perubahan meskipun volume produksi mengalami peningkatan maupun penurunan. Biaya ini bersifat pasti, sehingga mudah dianggarkan secara tepat.
Biaya tetap harus dibayarkan dalam jumlah nominal yang sama, dan tidak mengalami pembengkanan meskipun volume produksi mencapai titik puncaknya. Contoh biaya tetap adalah biaya sewa gedung dan gaji karyawan.
4. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah jenis biaya produksi yang nominalnya bergantung pada output yang dihasilkan pabrik. Semakin tinggi produksi, semakin tinggi biaya variabelnya. Contohnya adalah pembelian bahan baku.
5. Biaya Rata-Rata (Average Cost)
Biaya rata-rata adalah biaya per unit yang dihitung dengan cara membagi seluruh pengeluaran dengan jumlah hasil produksi. Biaya rata-rata diperlukan untuk menentukan keputusan produksi di masa mendatang.
6. Biaya Marginal
Biaya marginal adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengeluaran tambahan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan produksi. Biaya ini biasanya dikeluarkan secara fleksibel, perhitungannya akan ditambahkan dengan biaya variabel.
Komponen Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku termasuk komponen biaya produksi. Perusahaan memerlukan bahan baku untuk memproduksi suatu barang. Komponen biaya yang harus dibayarkan untuk bahan baku selain membeli bahan baku mentah adalah biaya pergudangan dan biaya pengiriman.
2. Upah Tenaga Kerja
Karena proses produksi melibatkan tenaga kerja, maka salah satu biaya yang harus dihitung adalah gaji tenaga kerja. Gaji tenaga kerja dihitung mulai proses pengolahan bahan baku hingga produk jadi dihasilkan.
Contoh upah tenaga kerja yang dimasukkan dalam biaya tenaga kerja adalah upah operator mesin. Komponen biaya tenaga kerja tidak hanya gaji pokok karyawan saja, namun juga tunjangan dan asuransi karyawan.
3. Overhead Pabrik
Komponen biaya produksi lainnya adalah overhead pabrik. Biaya ini timbul karena muncul biaya bahan tambahan, proses pengawasan produksi, dan pajak. Overheard pabrik akan diperhitungkan dalam laporan laba rugi.
Contoh overhead pabrik adalah pembelian perlengkapan pabrik, pemeliharaan mesin, dan pembayaran listrik pabrik.
Itulah penjelasan singkat tentang komponen biaya produksi.
(Nadya Kurnia)