MILENOMIC

Jika Tak Punya Dana Darurat, Masyarakat Cuma Bisa Bertahan Hidup Seminggu

Arif Budianto/Kontributor 22/09/2023 09:30 WIB

Data Survey of Adult Financial Literacy 2020 yang menunjukkan hanya 9% masyarakat Indonesia bisa bertahan lebih dari enam bulan jika kehilangan pendapatan.

Jika Tak Punya Dana Darurat, Masyarakat Cuma Bisa Bertahan Hidup Seminggu. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Masyarakat Jawa Barat masih menempatkan kebutuhan akan dana darurat pada urutan paling akhir. Padahal, dana darurat dibutuhkan jika sewaktu waktu terjadi hal yang tak diinginkan.

Minimnya pengelolaan keuangan tersebutu menunjukkan masih rendahnya literasi keuangan masyarakat.

Menurut laporan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025, masyarakat Jawa Barat cenderung menempatkan dana pensiun sebagai preferensi produk dan layanan jasa keuangan yang paling akhir. 

Data lainnya menunjukkan, masyarakat Jawa Barat belum memiliki kemampuan pengelolaan yang baik dalam mengelola atau mempersiapkan dana darurat. 

Hasil survei Financial Health Index 2022 menunjukkan, masyarakat Indonesia belum memulai perencanaan keuangan pada usia 35 tahun dan baru memulai perencanaan pensiun di usia 41 tahun. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2021-2025, juga menunjukkan hanya 5,25% dari responden yang yakin mampu mengelola keuangannya setelah masa pensiun. 

Padahal, menurut Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul S Kartono, pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang yang baik. Hal ini didukung oleh data dari Survey of Adult Financial Literacy 2020 yang menunjukkan hanya 9% masyarakat Indonesia bisa bertahan lebih dari enam bulan jika kehilangan pendapatan.

"Sementara 46% hanya memiliki satu minggu untuk bertahan hidup," ujar dia pada peluncuran PRUAnugerah Syariah di Bandung.

Menurut dia, peluncuran PRUAnugerah Syariah akan menjadi solusi komprehensif yang dapat membantu masyarakat Indonesia dalam mempersiapkan tujuan keuangan jangka panjang sesuai kebutuhan bagi keluarga, seperti dana warisan maupun dana pensiun.

Hanya dengan kontribusi mulai dari Rp500 ribu per bulan, produk ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat Indonesia yang lebih luas. Asuransi jiwa Syariah merupakan salah satu instrumen keuangan yang dapat digunakan sebagai persiapan warisan. 

Melalui PRUAnugerah Syariah, peserta mendapatkan Santunan Asuransi hingga 150% sejak awal kepesertaan. Produk ini juga menawarkan dana usia mapan hingga 100% dari total kontribusi yang dibayarkan oleh peserta. 

"Inovasi ini menjadi komitmen kami untuk terus menyediakan kebutuhan finansial jangka panjang, demi membantu keluarga Indonesia meraih yang terbaik dalam kehidupan," kata dia. 

Sepanjang tahun 2022, Prudential Syariah telah dipercaya oleh lebih dari 100 ribu peserta di Jawa Barat dan menyalurkan manfaat klaim dengan total sebesar Rp208 miliar untuk peserta lain yang membutuhkan. Kehadiran PRUAnugerah Syariah juga didukung oleh Dewan Pengawas Syariah Prudential Syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). 

Melalui dukungan yang diberikan, Prudential Syariah dapat menghadirkan beragam solusi untuk akses finansial Membantu keluarga Indonesia dalam mempersiapkan perencanaan keuangan panjang, salah satunya melalui PRUAnugerah Syariah. 

“Kami berkomitmen untuk memperluas akses layanan kesehatan dan keuangan bagi masyarakat Indonesia melalui beragam inovasi produk dan layanan. Salah satunya, dengan meluncurkan PRUAnugerah Syariah, agar masyarakat Indonesia dapat hidup yang lebih sehat,” jelas Paul.

(YNA)

SHARE