Kenali Cara Menentukan Franchise Fee dan Royalty Fee
Bagaimana cara menentukan franchise fee dan royalty fee? Lewat artikel ini kami akan membahasnya secara rinci.
IDXChannel - Bagaimana cara menentukan franchise fee dan royalty fee? Lewat artikel ini kami akan membahasnya secara rinci.
Bisnis franchise atau waralaba telah menjadi pemandangan umum di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Franchise merupakan jenis bisnis di mana pemiliknya membeli nama dan sistem dari suatu barang atau jasa yang sudah mapan.
Lantas bagaimana cara menentukan franchise fee dan royalty fee? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya.
Apa itu Franchise Fee dan Royalty Fee?
Franchise fee adalah biaya awal yang harus dibayarkan oleh seorang franchisee kepada franchisor sebelum memulai bisnis waralaba.
Sementara itu, royalty fee adalah biaya yang harus dibayarkan dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan setelah bisnis franchise berjalan.
Pembayaran ini bisa dilakukan setiap bulan, setiap tiga bulan, atau sesuai kesepakatan antara franchisor dan franchisee.
Perhitungan yang Tepat
Menentukan franchise fee dan royalty fee memerlukan perhitungan yang cermat. Tujuannya adalah agar franchisor tidak merasa dirugikan dan franchisee tidak merasa terlalu dibebani.
Beberapa pertimbangan perlu diperhatikan:
Kenali Cara Menentukan Franchise Fee dan Royalty Fee. (FOTO : MNC MEDIA)
1. Market-Oriented
Dalam menentukan harga franchise fee dan royalty fee, pendekatan market-oriented bisa digunakan. Ini dilakukan dengan memeriksa harga yang ditetapkan oleh pesaing bisnis di lapangan.
Sebagai contoh, jika perusahaan A menetapkan harga 5% dari penjualan kotor dan perusahaan B menetapkan harga 6% dari penjualan kotor, Anda dapat menentukan harga rata-rata dari kedua pesaing tersebut.
2. Customer-Oriented
Penentuan harga juga bisa dilakukan dengan metode customer-oriented yang mempertimbangkan daya beli konsumen. Harga dapat berbeda-beda untuk setiap daerah karena didasarkan pada penilaian masyarakat setempat.
Harga dapat lebih tinggi di daerah dengan daya beli yang kuat dan lebih rendah di daerah dengan daya beli yang lebih rendah.
3. Cost-Oriented
Harga juga dapat ditentukan berdasarkan biaya yang diperlukan untuk mengembangkan sistem bisnis franchise. Metode ini memerlukan perhitungan kualitatif dan kuantitatif yang teliti.
Harga yang ditetapkan sebaiknya mencakup semua biaya produksi dan operasional, ditambah dengan keuntungan yang diharapkan.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, franchisor dapat menetapkan franchise fee dan royalty fee yang adil dan sesuai dengan pasar serta bisnis yang dijalankan. Selain itu, hal ini juga dapat membantu membangun hubungan yang baik antara franchisor dan franchisee, sehingga bisnis waralaba dapat berjalan dengan lancar dan saling menguntungkan.
Itulah penjelasan cara menentukan franchise fee dan royalty fee. Semoga informasi ini berguna bagi Anda. (MYY)