MILENOMIC

Mau Merdeka Finansial di Usia Muda? Simak Caranya

Yulistyo Pratomo 29/08/2022 15:40 WIB

Mempelajari strategi keuangan perlu dipelajari sedari muda, untuk mencapai kemerdekaan finansial harus mengerti mengelola uang yang masuk dan keluar.

Mau Merdeka Finansial di Usia Muda? Simak Caranya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Mempelajari strategi keuangan perlu dipelajari sedari muda, untuk mencapai kemerdekaan finansial harus mengerti mengelola uang yang masuk dan keluar. 

Sayangnya, masih banyak milenial yang masih abai terkait kelola keuangan, yang mana bisa membuat beban baru seperti pinjaman online ataupun penggunaan kartu kredit secara berlebih. 

Dalam mencapai kemerdekaan finansial yang harus diperhatikan lebih dulu adalah keamanan keuangan seperti cashflownya yang positif, utang yang harus dilunasi, mempunyai dana darurat, dan mempunyai asuransi. Setelah keuangan keamanan sudah diatur, maka lanjut ke kenyamanan keuangan yang meliputi produk investasi.

“Karena setiap orang startnya berbeda-beda, jadi harus mengenali diri sendiri. dasarnya kita memiliki piramida keuangan di finansialku. Langkah pertama harus memantapkan keamanan keuangan terlebih dahulu, baru selanjutnya bisa kenyamanan keuangan dengan sinkronkan tujuan keuangan kita, dan instrumen investasinya menyesuaikan,” ujar Financial Planner di Finansialku.com, Rizky Syam, saat IG live Break Time @idxchannel pada Senin (29/8/2022).

Rizky menambahkan, untuk melek finansial bisa dimulai ketika sudah menerima gaji pertama atau baru bekerja harus mengenali produk investasi. Dalam mengawali berinvestasi harus melihat kondisi masing-masing orang, namun ingat tidak instrumen yang akan digunakan cocok untuk semua orang.

“Untuk instrumennya tentu dibalikin ke orangnya ya. Terkadang ada orang yang tidak punya waktu untuk menjadi investor sehingga tidak cocok untuk saham. Kalau saya pribadi untuk orang yang baru mulai atau gajinya UMR, paling ideal untuk investasi saham,” ungkap Rizky.

Seseorang yang bisa dikatakan Merdeka finansial adalah secara keamanan keuangan sudah terpenuhi, hal tersebut memang membutuhkan sebuah proses secara bertahap, dan untuk mencapainya, rizky mengungkapkan hal tersebut tergantung pekerjaan masing-masing orang. 

“Proses orang beda-beda. Ada yang mulainya dari karyawan, tentu akan lebih lambat daripada orang yang mulai dari sisi bisnis. Ataupun orang yang sudah melakukan keduanya sebagai karyawan profesional dan juga menjalankan bisnis, maka akan lebih cepat,“ ujar Rizky.

Untuk formulasi investasi pun juga berbeda masing-masing orang. Gaya hidup juga mempengaruhi dalam menentukan berapa persen untuk berinvestasi. Rizky menyarankan untuk menekan gaya hidup agar bisa tahu dana darurat yang dibutuhkan dan utang perlu diperhatikan juga, baik utang produktif maupun konsumtif. (TYO)

Penulis: Ridho Hatmanto

SHARE