Mau Nabung Sambil Bayar Cicilan di Tengah Inflasi? Begini Tipsnya
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar bisa nabung sambil bayar cicilan di tengah inflasi.
IDXChannel – Ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar bisa nabung sambil bayar cicilan di tengah inflasi.
Seperti diketahui, kondisi ekonomi saat ini memang sedang tidak menentu dan laju inflasi terus meningkat. Banyak orang merasa semakin sulit mengatur keuangan. Harga kebutuhan pokok naik, biaya transportasi melonjak, dan bunga kredit ikut terkerek.
Di sisi lain, tanggung jawab finansial seperti cicilan rumah, motor, atau pinjaman usaha tetap harus dibayar. Lantas, apakah mungkin tetap bisa nabung sambil bayar cicilan di tengah inflasi? Tentu saja bisa! Berikut ini IDXChannel menyajikan beberapa tips praktis dan realistis untuk menabung sambil tetap membayar cicilan, bahkan saat harga-harga naik.
Tips Nabung Sambil Bayar Cicilan di Tengah Inflasi
1. Buat Anggaran Realistis dan Rinci
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah menyusun anggaran keuangan bulanan secara rinci. Tuliskan semua pemasukan tetap (gaji, hasil usaha, pendapatan tambahan) dan pengeluaran (tagihan, cicilan, belanja harian, transportasi, dan lain-lain). Jangan lupa masukkan pos tabungan sebagai prioritas, bukan sisa. Anda juga bisa menggunakan prinsip 50:30:20 jika memungkinkan, yakni 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan dan cicilan. Anggaran yang realistis membantumu tetap pada jalur, tanpa merasa terlalu ketat atau stres.
2. Pisahkan Rekening untuk Tabungan
Salah satu kesalahan umum adalah menyatukan uang operasional dan uang tabungan dalam satu rekening. Akibatnya, tabungan rawan terpakai untuk belanja impulsif. Solusinya, buat rekening khusus tabungan dan aktifkan fitur autodebet setelah gajian. Misalnya, Anda bisa mengatur autodebet Rp100.000–300.000 per bulan ke rekening tabungan atau instrumen investasi rendah risiko seperti deposito atau reksa dana pasar uang. Dengan sistem ini, Anda tidak akan “terlupa” menabung.
3. Evaluasi dan Tekan Gaya Hidup Konsumtif
Inflasi membuat harga-harga naik. Jika gaya hidup tidak ikut dievaluasi, maka dompet akan semakin tipis. Mulailah dengan menekan pengeluaran yang bisa dikurangi, seperti jajan kopi, langganan streaming, dan lain-lain. Uang yang biasanya “mengalir” tanpa terasa ini bisa dialihkan ke pos cicilan dan tabungan.
4. Prioritaskan Cicilan Produktif
Jika Anda memiliki lebih dari satu cicilan, utamakan cicilan produktif, seperti pinjaman modal usaha atau cicilan rumah. Jangan tergoda ambil kredit konsumtif tambahan saat kondisi keuangan belum stabil. Cicilan konsumtif seperti PayLater, cicilan gadget, atau kartu kredit untuk gaya hidup sebaiknya dikurangi atau bahkan dihentikan sementara.
5. Cari Penghasilan Tambahan
Jika pengeluaran sulit ditekan, maka cara lain adalah menambah pemasukan. Saat ini, banyak pekerjaan sampingan fleksibel yang bisa dilakukan di luar jam kerja utama, seperti freelance menulis, desain, atau penerjemah. Anda juga bisa mencoba berjualan makanan atau minuman kecil-kecilan, serta affiliate marketing atau dropship. Penghasilan tambahan ini bisa langsung dialokasikan khusus untuk tabungan atau menambah cicilan agar lunas lebih cepat.
6. Lindungi Dana Darurat dan Hindari Utang Baru
Di tengah inflasi, memiliki dana darurat sangat penting untuk menghindari utang baru saat terjadi situasi mendesak (sakit, PHK, dan lain-lain). Idealnya, dana darurat minimal 3–6 bulan pengeluaran rutin. Jika Anda belum memilikinya, prioritaskan bangun dana darurat perlahan. Jangan tergoda ambil pinjaman baru hanya untuk kebutuhan konsumtif atau menutupi gaya hidup. Utang baru tanpa perencanaan justru memperparah kondisi keuangan.
Nabung sambil bayar cicilan di tengah inflasi memang cukup menantang tapi bukan berarti hal ini mustahil dilakukan. Dengan perencanaan yang baik dan komitmen yang kuat, Anda bisa tetap membangun bahkan di masa sulit.