Mengenal Jenis Reksa Dana dan Nilai Investasinya
Beberapa jenis reksa dana ini perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk berinvestasi dan mengenal instrumennya.
IDXChannel - Beberapa jenis reksa dana ini perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk berinvestasi dan mengenal instrumennya. Karena itu mengenal reksa dana memang diperlukan.
Seperti diketahui jenis reksa dana ada tiga macam, ketiganya tentu memiliki beberapa kriteria dan jenisnya masing masing. Apa saja itu? Simak penjelasannya.
Reksa Dana Saham
Jenis ini memiliki potensi imbal hasil paling tinggi diantara jenis reksa dana lainnya. Dalam 10 tahun terakhir, secara rata-rata industri, reksa dana saham memberikan imbal hasil 18 persen dalam setahun. Karena itu manajer investasi umumnya menempatkan dana para investor pada beberapa saham.
Meski demikian, fluktuasi harga saham tentu memiliki risiko tinggi. Karena itu investasi reksa dana saham sebaiknya dilakukan lebih dari lima tahun. Anda mungkin menyiapkan cara ini untuk biaya kuliah anak 15 tahun kedepan atau dana pensiun.
Reksa Dana Campuran
Sesuai dengan namanya, reksa dana ini berisi portofolio kombinasi antara saham dan obligasi. Porsinya berbeda-beda dari satu produk ke produk lain.
Reksa dana ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka menengah. Risikonya berada di bawah reksa dana saham, demikian pula imbal hasilnya. Reksa dana campuran dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan jangka menengah, lebih dari 3 tahun.
Reksa Dana Obligasi
Dengan berisi surat utang baik korporasi maupun negara. Risikonya lebih rendah ketimbang reksa dana saham dan reksa dana campuran. Untuk keperluan dan rencana keuangan di bawah 3 tahun, reksa dana obligasi merupakan instrumen yang paling cocok.
Pasar Uang
Jenis reksa dana ini berisi dana tunai atau obligasi yang akan jatuh tempo. Imbal hasilnya sedikit diatas deposito. Karena itu, reksa dana uang merupakan reksa dana yang paling aman di antara reksa dana lainnya, karena risikonya paling rendah.
Dan sangat cocok untuk keperluan investasi jangka pendek, di bawah satu tahun. Karena itu, imbal hasilnya rendah, perencanaan jangka panjang seperti dana pensiun tidak cocok menggunakan reksa dana pasar uang karena dana investasi tidak berkembang maksimal.
Reksa Dana Terstruktur
Jenis reksa dana selanjutnya adalah reksa dana terstruktur. Ini merupakan investasi pada surat berharga seperti saham dan obligasi, ada pula reksa dana yang diracik dengan struktur tertentu. Sedikitnya ada tiga jenis reksa dana terstruktur yaitu reksa dana terproteksi, reksa dana penjaminan, dan reksa dana indeks.
Reksa Dana Terproteksi
Memiliki karakter mirip dengan deposito, yaitu memiliki masa jatuh tempo, membagikan keuntungan secara berkala, serta biasanya nilai pokok investasi masih tetap utuh pada saat reksa dana itu jatuh tempo.
Sekalipun berisi obligasi, ada perbedaan antara reksa dana obligasi dengan reksa dana terproteksi. Umumnya manajer investasi melakukan strategi investasi pengelolaan pasif, artinya membeli obligasi dan memegangnya hingga jatuh tempo.
Reksa Dana Dengan Penjaminan
Merupakan reksa dana yang memberikan jaminan nilai investasi awal investor. Garansi atau jaminan diberikan dengan cara perjanjian penjaminan dari perusahaan asuransi.
Hingga kini, belum ada manajer investasi yang mengeluarkan produk reksa dana dengan penjaminan ini. Salah satu kendalanya adalah mekanisme penjaminan dan imbal hasil pun akan berkurang karena biaya premi asuransi dengan skema penjaminan tersebut.
Reksa Dana Indeks
Merupakan reksa dana dengan portofolio investasi mengacu pada indeks tertentu yang dijadikan acuan kinerja reksa dana indeks. Manajer investasi dapat menggunakan indeks saham atau indeks obligasi untuk menyusun reksa dana jenis ini.
Misalnya saja, manajer investasi memilih indeks LQ 45 yang berisi 45 saham-saham likuid di bursa, maka isi dari reksa dana indeks tersebut merupakan tiruan dari saham-saham pada LQ 45.
Reksa Dana Sektor Riil
Umumnya para manajer investasi dapat menempatkan dana investasi pada sektor riil. Karenanya, ada beberapa jenis reksa dana sektor riil seperti Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), Dana Investasi Real Estat (DIRE) dan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA).
Reksa Dana Penyertaan Terbatas
Selain menempatkan dana investasi pada paper aset, ada pula reksa dana yang menempatkan dana investasi pada sektor riil berupa proyek yaitu Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
RPDT merupakan wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari para investor profesional. Manajer investasi menginvestasikan dana pada portofolio yang terkait langsung dengan proyek-proyek sektor riil seperti pembangunan infrastruktur. Minimal investasi RPDT ini mencapai miliaran, sekitar Rp5 miliar.
Reksa Dana Konvensional Dan Syariah
Selain terbagi atas kebijakan investasi, Reksa dana juga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu reksa dana konvensional dan reksa dana syariah.
Pemilihan instrumen dan mekanisme investasi menjadi pembedanya. Reksa dana konvensional tidak memperhatikan kaidah-kaidah syariah. Misalnya saja, pada reksa dana saham, akan menempatkan dana investor pada saham-saham perbankan.
Reksa Dana Syariah
Jenis reksa dana yang terakhir yaitu reksa dana syariah, instrumen dan mekanismenya tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Antara lain adalah tidak menempatkan dana investasi pada sektor industri yang mengandung riba seperti sektor perbankan atau industri penghasil minuman keras.
Itulah beberapa jenis reksa dana yang perlu Anda perhatikan. Semoga informasi ini berguna bagi Anda.