MILENOMIC

Pengantin Curhat Dipaksa Orangtua Bikin Resepsi Mewah, Harus Utang Rp134 Juta

Fiki Ariyanti 11/11/2022 13:03 WIB

Pasangan pengantin baru curhat harus melunasi utang Rp134 juta setelah menggelar resepsi mewah atas permintaan orangtuanya.

Pengantin Curhat Dipaksa Orangtua Bikin Resepsi Mewah, Harus Utang Rp134 Juta. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Pasangan pengantin baru membagikan kisahnya tentang perjuangan mereka untuk melunasi utang setelah berusaha mewujudkan impian orangtua mereka. Ya, mereka 'dipaksa' menggelar resepsi pernikahan yang mewah.

Dalam sebuah postingan yang dibagikan di Twitter Emosi, pengantin wanita menjelaskan, bahwa mereka sudah menikah 6 bulan dan mengaku tersiksa karena harus bekerja lebih ekstra untuk bisa melunasi utang senilai 40 ribu Ringgit Malaysia atau sekira Rp134,44 juta. 

“Selama 6 bulan pernikahan ini, saya lebih banyak menangis daripada bahagia. Semuanya dimulai sebelum resepsi, orangtua saya memaksa kami mengambil pinjaman untuk pernikahan. Kami berdua bekerja seperti biasa, suami saya adalah pegawai dan saya adalah pekerja kontrak pemerintah,” katanya, dikutip dari World of Buzz, Jumat (11/11/2022).

“Saya memberi tahu orangtua saya bahwa kami ingin mengadakan upacara (resepsi) kecil dan mengundang tidak lebih dari 100 orang," dia menambahkan. 

"Orangtua saya tidak setuju karena mereka mengatakan bahwa ada banyak saudara dan teman yang harus mereka undang. Jika tidak, mereka akan tersinggung,” lanjut wanita tersebut. 

Kalimat orangtuanya membuatnya merasa tidak percaya diri bahwa suaminya bisa mrawatnya, apalagi jika pernikahan mereka dibuat sederhana. Hingga akhirnya, sang suami bertanya kepada orangtuanya untuk menanyakan total tamu yang ingin mereka undang.

“Setelah dihitung, ada sekitar 1.000 orang dan mereka ingin melangsungkan pernikahan di hotel. Orangtua saya menyarankan agar kami mengambil pinjaman pribadi sebesar RM40.000 jika kami ingin menikah,” tulis wanita tersebut.

Setelah berutang, pasangan tersebut melangsungkan acara pernikahan sesuai dengan keinginan orangtuanya. Kerabat dan teman-teman mereka memuji atas pernikahan mewah tersebut.

Pesta pernikahan tersebut tidak menjadi sebuah kesenangan untuk mereka, melainkan menjadi beban pikiran karena harus melunasi utang tersebut yang membuat mereka stres.

“Sekarang kami sedang berjuang untuk melunasi pinjaman. Setelah suami saya pulang kerja, dia langsung (bekerja) melakukan pengiriman makanan. Saya melakukan dropshipping online, tapi itu masalahnya, saya merasa sedih kadang-kadang tidak ada penjualan,” tulisnya.

“Suami saya dulu ceria dan sekarang dia hanya banyak tidur ketika dia pulang. Dia bilang dia lelah bekerja tanpa henti. Dia sangat menyesal mengambil pinjaman. Kalau tidak, hidup kita akan damai, dia bisa pulang dari kantor dan beristirahat dengan saya,” tutup wanita tersebut.

Ini adalah pelajaran untuk tidak membiarkan orang lain menekan kamu untuk membelanjakan di luar kemampuanmu. 

(Penulis: Ibadikal Mukhlisina/Magang)

(FAY)

SHARE