Penyebab dan 3 Cara Mengatasi Gaji Selalu Minus Karena Harus Membayar Utang
Gaji yang cuma mampir sejenak karena pelunasan utang-utang dapat membuat individu terjebak dalam gaya hidup gali lubang tutup lubang.
IDXChannel—Gaji selalu minus karena harus membayar utang adalah pertanda bahwa ada masalah serius pada keuangan seseorang, juga pada cara pengelolaan keuangannya selama satu bulan penuh.
Gaji yang cuma mampir sejenak karena pelunasan utang-utang dapat membuat individu terjebak dalam gaya hidup gali lubang tutup lubang. Uang tersebut mestinya bisa dikelola menjadi investasi dan menghasilkan keuntungan.
Ada banyak faktor yang mengakibatkan seseorang harus terus menerus mengalami ‘gaji sebatas mampir’, beberapa di antaranya mungkin berasal dari eksternal dan tidak dapat dikontrol oleh individu.
Namun faktor penyebab ini juga bisa berasal dari internal, sehingga individu memiliki peluang dan kesempatan untuk memperbaikinya. Melansir PINA (26/2), berikut ini adalah cara mengatasi gaji selalu minus karena harus membayar utang.
Gaji Selalu Minus Karena Harus Membayar Utang, Bagaimana Cara Mengatasinya?
1. Perbaiki Perencanaan Keuangan
Salah satu penyebab utama gaji cuma mampir adalah perencanaan keuangan yang tidak sesuai dengan besaran gaji yang Anda terima. Pengeluran bulanan—bahkan mingguan—harus diatur dengan rapi dan teralokasi dengan benar.
Hitunglah kelompok kebutuhan pokok Anda selama sebulan. Mulai dari uang sewa atau cicilan KPR (jika ada); uang belanja bahan makanan; pulsa dan paket data; bensin; ongkos transportasi umum; belanja kebutuhan perawatan tubuh dan rumah; kebutuhan lain.
Jika Anda sudah menikah dan punya anak, maka kebutuhan pokok yang harus dibiayai otomatis bertambah. Akan ada kebutuhan pampers dan susu formula (jika dibutuhkan) setiap bulan sampai anak Anda sudah terlatih buang air di toilet.
Di luar kebutuhan pokok itu, terkadang individu juga memiliki beban finansial lain yang harus dibiayai. Misalnya kiriman wajib ke orang tua dan biaya sekolah untuk adik-adik, atau biaya-biaya lain yang biasanya diminta oleh keluarga.
Terkadang pula, beban finansial di luar kebutuhan pokok inilah yang membuat seseorang terpaksa berutang dan akhirnya berujung pada gaji cuma mampir tiap bulan.
Untuk mengatasi hal ini, susunlah pengeluaran-pengeluaran pokok selama satu bulan. Jika ada pos pengeluaran yang terlalu tinggi biayanya, evaluasi ulang untuk melihat apakah kebutuhan tersebut dapat ditunda atau dapat diganti dengan yang lebih murah.
Alokasikan uang sesuai pengeluaran pokok dan berkomitmen-lah pada susunan alokasi tersebut. Rencanakan pengeluaran Anda dengan benar, sesuai dengan gaji, sesuai urgensi, dan tepat sasaran.
2. Lunasi Utang
Agar cepat terbebas dari utang yang menelan gaji Anda, lunasilah utang-utang tersebut. Terapkan skala prioritas sesuai kebutuhan, misalnya sesuai nilai utang terbesar atau tanggal jatuh tempo paling dekat.
Dengan melihat nilai utang berkurang drastis, secara psikologis Anda akan merasa lebih tenang dan bersemangat untuk melunasi sisa-sisa utang pada bulan berikutnya. Anda juga bisa mengambil pekerjaan sampingan untuk mendapatkan peluang gaji tambahan.
Semakin banyak sumber penghasilan sampingan, semakin besar peluang Anda untuk memiliki dana tambahan untuk melunasi utang lebih cepat. Perlu diingat juga, jangan melunasi utang dengan mengajukan kredit baru ke bank atau pinjol.
3. Kontrol Pengeluaran
Bisa juga seseorang terjerat utang terus menerus karena dia memiliki perilaku boros dan impulsive buying yang gawat, atau memiliki gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan finansialnya.
Agar terlepas dari utang dan mulai menikmati gaji seperti orang lain, seseorang yang boros dan impulsive mesti menyadari bahwa kebiasaan buruknya berdampak negatif pada kondisi keuangannya, dan jika tidak segera ditangani dia bisa pensiun dalam keadaan bangkrut.
Mulailah kontrol pengeluaran dan hasrat untuk membeli barang-barang yang tidak urgen. Dimulai dengan tidak langsung membeli ketika muncul hasrat untuk memiliki barang incaran. Tunggulah selama 1-2 minggu untuk memberi jeda pada pikiran Anda.
Dengan demikian Anda dapat melihat apakah Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut, atau hanya sebatas ingin membeli dan memiliki semata. Jika perlu, paksakan diri untuk puasa beli barang baru atau puasa jajan selama beberapa bulan.
Itulah beberapa cara untuk mengatasi gaji selalu minus karena harus membayar utang.
(Nadya Kurnia)