MILENOMIC

Rumus Menghitung HPP dan Cara Penggunaannya

Ratih Ika Wijayanti 08/07/2024 10:37 WIB

Rumus menghitung HPP atau Harga Pokok Penjualan beserta contoh perhitungannya penting untuk diketahui. 

Rumus Menghitung HPP dan Cara Penggunaannya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel Rumus menghitung HPP atau Harga Pokok Penjualan beserta contoh perhitungannya penting untuk diketahui. 

Bagi Anda yang melakukan aktivitas penjualan, Anda tentu sudah cukup familiar dengan rumus menghitung HPP ini. Pasalnya, HPP merupakan salah satu komponen penting dalam menghitung keuangan bisnis

Lantas, bagaimana rumus menghitung HPP? Seperti apa penggunaannya? Agar lebih jelas, IDXChannel mengulas rumus menghitung HPP dan cara perhitungannya sebagai berikut. 

Rumus Menghitung HPP

Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah nilai total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa yang kemudian dijual kepada konsumen. HPP juga dapat dipahami sebagai suatu jumlah pengeluaran dan beban yang dikeluarkan oleh perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka menghasilkan produk atau jasa. 

Secara sederhana, HPP diartikan sebagai jumlah saldo awal persediaan dan harga pokok barang-barang yang dibeli dikurangi jumlah persediaan akhir pada satu periode tertentu.

HPP melibatkan seluruh biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja, biaya bahan-bahan tambahan, dan biaya-biaya lainnya yang tidak terduga.

HPP dapat dihitung dengan rumus berikut:

Harga Pokok Penjualan (HPP) = Harga pokok produksi + Persediaan barang awal- Persediaan barang akhir

Untuk menghitung HPP, ada beberapa komponen penting yang harus dilibatkan antara lain sebagai berikut. 

1. Biaya Bahan Baku

Biaya pembelian bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Contohnya, kain untuk membuat baju, kayu untuk membuat kursi, dan tepung untuk membuat roti.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi. Contohnya, gaji penjahit, gaji tukang las, dan gaji koki.

3. Biaya Overhead

Biaya-biaya tidak langsung yang terkait dengan proses produksi, seperti biaya sewa, biaya penyusutan alat, biaya utilitas, biaya administrasi, dan lain sebagainya. 
Penting untuk dicatat bahwa komponen-komponen HPP dapat bervariasi tergantung pada jenis usaha dan aktivitas produksinya.

Cara Menghitung HPP

Untuk menghitung HPP, ada empat tahap perhitungan yang harus dilakukan antara lain sebagai berikut. 

1. Menghitung Biaya Bahan Baku

Tahap pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung total biaya bahan baku yang digunakan selama periode tertentu. Pastikan untuk memasukkan semua biaya bahan baku yang terkait dengan produksi, termasuk biaya pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan biaya penyimpanan. Adapun rumus menghitung biaya produksi berupa bahan baku yang digunakan yaitu:

Biaya Bahan Baku= Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku - Saldo akhir bahan baku

2. Menghitung Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan kalkulasi dari tiga komponen biaya yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. 

Dengan demikian, rumus menghitung biaya produksi adalah :

Biaya produksi= biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead Produksi

3. Menghitung Harga Pokok Produksi

Harga Pokok Produksi merupakan jumlah total biaya produksi ditambah saldo awal persediaan barang kemudian dikurangi saldo akhir persediaan barang.

Rumus Harga Pokok Produksi  adalah sebagai berikut. 

Harga Pokok Produksi= Total biaya produksi + Saldo awal persediaan barang - Saldo akhir persediaan barang

4. Menghitung Harga Pokok Penjualan

Tahapan terakhir yakni menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang dihitung dari jumlah Harga Pokok Produksi dengan selisih antara persediaan awal dan persediaan akhir. 

Adapun rumus menghitung HPP yang digunakan yaitu:

Harga Pokok Penjualan (HPP)=Harga pokok produksi + Persediaan barang awal- Persediaan barang akhir

Itulah ulasan mengenai rumus menghitung HPP yang bisa Anda jadikan referensi dalam menghitung keuangan bisnis Anda.

SHARE