MILENOMIC

Sejarah Paskibraka di Indonesia yang Harus Anda Ketahui di Hari Kemerdekaan 17 Agustus

Mohammad Yan Yusuf 05/08/2022 13:22 WIB

Sejarah Paskibraka di Indonesia menarik untuk dibahas menjelang hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2022 mendatang. 

Sejarah Paskibraka di Indonesia yang Harus Anda Ketahui di Hari Kemerdekaan 17 Agustus. (FOTO : MNC Media)

IDXChannel - Sejarah Paskibraka di Indonesia menarik untuk dibahas menjelang hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2022 mendatang. 

Seperti diketahui Paskibraka di Indonesia merupakan hal yang sakral terutama saat kemerdekaan negara kita. Mereka menjadi sekelompok orang yang sakral dan terlibat aktif dalam pengibaran bendera pusaka merah putih Indonesia. 

Sayangnya, tidak banyak orang mengetahui sejarah Paskibraka di Indonesia. Karena itulah ada baiknya simak artikel di bawah ini agar mengetahui pelajaran sejarahnya. 

Tentang Paskibraka

Melansir wikipedia, Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya untuk mengibarkan dan menurunkan Bendera Pusaka (kini duplikat) dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di tiga tempat, yakni tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. 

Anggotanya berasal dari pelajar SMA/sederajat kelas 10 dan/atau 11. Bisa dikatakan, mereka merupakan putra/putri terbaik bangsa, artinya tidak semua orang bisa menjadi Paskibraka. 

Untuk berkesempatan mengibarkan merah putih, mereka harus menghadapi seleksi ketat, mulai dari rekrutmen, seleksi bertahap, hingga mengikuti jenjang pelatihan melalui sistem dan mekanisme pendidikan dan pelatihan.

Selain itu, dalam mengikutinya, nilai-nilai kebangsaan serta penguatan aspek mental dan fisik agar memiliki kemampuan prima dalam melaksanakan tugas sebagai pasukan pengibar bendera pusaka. Paskibraka berada dibawah binaan dan asuhan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Sejarah Paskibraka di Indonesia

Tentunya munculnya tim pengibar bendera tidak lepas dari sejarah Paskibraka di Indonesia yang lahir pada tahun 1946 di Yogyakarta. 

Kala itu, bapak proklamator, Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. 

Mutahar kemudian beranggapan pengibaran bendera sebaiknya dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas. Karenanya Indonesia sendiri baru setahun merdeka, upaya itu tidak mungkin dilakukan. 

Mutahar lantas hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebetulan sedang berada di Yogyakarta, salah satunya Siti Dewi Sutan Assin. 

Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.

Jakarta Tahun 1950

Sejarah Paskibraka di Indonesia yang Harus Anda Ketahui di Hari Kemerdekaan 17 Agustus. (FOTO : MNC Media)

Termasuk ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama itu, pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.

Barulah di tahun 1967, Husein Mutahar diminta Presiden Soeharto kembali menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Ia kemudian mengembangkan formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu, Pasukan 17 / pengiring (pemandu), Pasukan 8 / pembawa bendera (inti), Pasukan 45 / pengawal.

Tentunya angka pada itu menunjukkan simbol hari Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. 

Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, KKO, dan Brimob) juga tidak mudah. 

Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta.

Diambil dari Seluruh Indonesia

Barulah pada 17 Agustus 1968, sejarah Paskibraka di Indonesia memasuki babak baru. Mereka yang berkesempatan pengibar bendera berasal dari para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh eks-anggota pasukan tahun 1967.

Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. 

Dari itulah mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja putra dan putri.

Pencetus Paskibraka

Terlepas dari sejarah Paskibraka di Indonesia. Idik Sulaeman adalah sang pencetus istilah Paskibraka yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih Pasukan Pengerek Bendera Pusaka. 

Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan Paskibraka. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.

Itulah penjelasan sejarah Paskibraka di Indonesia. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda. 

SHARE