MILENOMIC

Simak Asal Usul Nama Rupiah, Mata Uang yang Punya Kemiripan dengan India

Aiq Haidar 25/07/2022 13:33 WIB

Asal Usul nama Rupiah disebut berasal dari kata India yakni “rupiya” yang juga berakar dari bahasa Sansekerta yaitu rupyakam yang berarti “perak”.

Simak Asal Usul Nama Rupiah, Mata Uang yang Punya Kemiripan dengan India (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Asal Usul nama Rupiah disebut berasal dari kata India yakni “rupiya” yang juga berakar dari bahasa Sansekerta yaitu rupyakam yang berarti “perak”.

Ada sedikit kemiripan dari nama mata uang milik masyarakat Indonesia dengan negara India ini. Hal tersebut menjadi tanda tanya kebanyakan orang, sebenarnya asal usul nama rupiah ini bagaimana?

Nah, berikut ini telah kami rangkum dari berbagai sumber terkait asal usul mata uang rupiah. Simak sampai selesai!

Asal usul Nama Rupiah

Perlu Anda ketahui jika Nama “Rupiah” dijadikan nama mata uang Indonesia, karena pengaruh budaya India yang kuat semasa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Nusantara selama ratusan tahun yang telah terasimilasi kedalam budaya dan perbahasaan di Indonesia. Pada 30 Oktober 1946 rupiah secara resmi baru mulai kala itu. rupiah dibuat oleh Percetakan Canisius dengan bentuk dan desain yang sangat sederhana serta pengaman serat halus.

Saat Ratu Victoria berkuasa di tahun 1860-an, mata uang yang disebut satu Rupee atau One Rupee terkenal di India. Mata uang ini berbahan dasar perak 90 persen seberat 26,95 gram.

Sementara itu, MERL (2005) dalam buku yang sama menuliskan bahwa nama rupiah berasal dari bahasa Hindi “rupiya”, dan bahasa Sansekerta “rupya”, di mana artinya adalah perak yang dibentuk dan ditempa. Maka dari itu nama rupiah berasal dari bahasa India yakni “rupiya” yang berarti perak. Sekalipun demikian pada penerbitan pertama, tanggal yang dicantumkan yaitu 17 Oktober 1945.

Sebelum nama rupiah disematkan, Nama uang Indonesia bernama ORI. Kala itu ORI dicetak setiap hari dari jam 7 pagi hingga jam 10 malam sejak Januari 1946. Lokasi pencetakan mata uang ORI berubah-ubah, mulai dari Jakarta, Yogyakarta, Solo, Malang, dan Ponorogo.

Setelah tercetak cukup banyak, ORI dikirim ke seluruh Jawa dan Madura lewat kereta api. Persaingan terjadi antara NICA dengan ORI hingga 1947. Sebab mata uang Indonesia ini sulit beredar ke wilayah Jawa Barat dan Sumatra. Hal ini dikarenakan beberapa wilayah Indonesia masih diduduki Belanda.

Penyebaran ORI kemudian dibantu beberapa tokoh daerah yang mengizinkan tiap daerah mengeluarkan uang sendiri. Pada saat itu, pemerintah pun menyetujui adanya ORI daerah (ORIDA) sehingga pada masa itu terdapat 21 jenis mata uang dan 27 jenis ORIDA di Indonesia.

Sebagai tanda sah, ORIDA terdapat bon, Surat Tanda Penerimaan Uang, Tanda Pembayaran Yang Sah dan ORIDA dalam bentuk Mandat. Meski demikian, ORI dan ORIDA hanya berlaku hingga 1 Januari 1950 dan dilanjutkan dengan penerbitan uang Republik Indonesia Serikat.

Asal usul rupiah berlangsung saat berakhirnya RIS. Saat itu ekonomi Indonesia lebih terbuka dan membuat situasi dalam negeri terpengaruh oleh gejolak perekonomian dunia. Karenanya, pemerintah mengambil kebijakan untuk menyedot uang beredar yang terlalu banyak di Indonesia.

Dari situ ada dua macam mata uang rupiah yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah, yaitu mata uang rupiah diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, Kemenkeu dan BI berupa uang kertas dan uang logam. Saat itu pemerintah menerbitkan rupiah pecahan di bawah Rp5 sedangkan BI menerbitkan uang kertas pecahan Rp5 ke atas.

Itulah asal-usul dari mata uang rupiah yang jadi mata uang masyarakat Indonesia hingga saat ini. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda.

SHARE