MILENOMIC

Tips Mengatur Gaji Sebelum dan Sesudah Menikah

Shelma Rachmahyanti 12/07/2021 09:51 WIB

Mengelola keuangan pribadi merupakan hal yang biasa dilakukan setiap orang. Namun, ketika memutuskan untuk menikah, tentu cara mengelola keuangannya berbeda.

Mengelola keuangan tidaklah mudah (Ilustrasi)

IDXChannel - Mengelola keuangan pribadi merupakan hal yang biasa dilakukan setiap orang. Namun, ketika seseorang memutuskan untuk menikah, tentu cara mengelola keuangannya pun akan berbeda. 

Sebagai pasangan baru, terutama yang masih berusia muda, mengalami masalah keuangan di awal pernikahan merupakan hal yang sering dialami. Terutama, dalam menggabungkan dua kehidupan individu menjadi satu rumah tangga dan satu misi untuk masa depan.

“Saat belum menikah gaji 5 juta cukup aja. Tapi, kenapa setelah menikah gaji 15 juta juga bablas ya?,” tulis perencana keuangan dan CEO Zap Finance, Prita Hapsari Ghozie di akun Instagram pribadinya @pritaghozie, Senin (12/7/2021).

Prita mengatakan, mengatur gaji bersama pasangan pasti akan berbeda. Sebab, adanya prioritas yang berbeda, banyaknya kebutuhan, dan kesepakatan mengatur keuangan.

“Gini lho, yang namanya ngatur gaji saat sudah 2 in 1 ya pastinya beda. Dari mulai prioritas yang berubah, kebutuhan yang ga ada abisnya, sampai gimana sepakat ngatur keuangannya,” kata dia.  

Walaupun terbilang sulit untuk mengatur keuangan bersama, tapi hal tersebut bukan tidak mungkin untuk dilakukan. Berikut tips mengatur gaji sebelum dan sesudah menikah ala Prita:

1. Jangan Lupakan Kewajiban

Jika Anda termasuk yang sudah wajib zakat atau parpuluhan, Anda wajib menunaikannya terlebih dulu. Selain itu, jika ingin melakukan sedekah atau donasi, hal ini juga bisa dilakukan. Adapun alokasi dana didapat dari hasil potongan berapa persen dari gaji, kemudian masuk ke alokasi Living-Saving-Playing.

2. Alokasi Living-Saving-Playing

Alokasi dengan budget Living-Saving-Playing idealnya, yakni 50:30:20. Namun, saat baru menikah atau masih berstatus new family, sangat wajar ketika kesulitan menerapkan cara ini.

3. Mendiskusikan Tiga Hal Penting

Adapun tiga hal penting yang dimaksud, yaitu tipe hubungan keuangan yang dipilih, siapa yang menjadi manajer keuangan dan kasir keluarga, dan apakah ingin memakai rekening bersama atau tidak.

Sementara itu, Prita menjelaskan, mengelola keuangan bagi keluarga baru memang sangat berbeda ketika seseorang masih sendiri atau single. Ditambah jika belum ada keterbukaan finansial antara Anda dan pasangan.

“Nah, memang financial planning for new family itu lumayan beda dengan saat masih single. Apalagi jika belum ada keterbukaan finansial di antara pasangan. Penting banget terapin let’s talk money, honey,” jelas dia. (NDA)

SHARE