MILENOMIC

Tips Menyiasati Pendapatan yang Berkurang di Tengah Pandemi Covid-19

Winda Destiana 22/07/2021 06:08 WIB

Ditengah kondisi pandemi dan krisis saat ini, seseorang wajib membuat skala prioritas dalam manajemen keuangannya.

Mensiasati pendapatan di tengah pandemi (Ilustrasi Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash)

IDXChannel - Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak awal Maret 2020 lalu membuat finansial sebagian besar masyarakat terpuruk. Semua orang kini harus putar otak lebih sering demi bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Gaya hidup menjadi dikesampingan di kondisi perekonomian yang serba tidak pasti ini. Kini hampir sebagian besar masyarakat menahan belanja mereka atau disesuaikan dengan kebutuhannya saja. Kondisi akan semakin parah jika tiba-tiba sumber pemasukan terhenti alias tidak lagi bekerja karena menjadi salah satu yang bernasib kurang baik. 

Menurut Perencana Keuangan Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan, pada kondisi pendapatan yang sedang berkurang ini, seseorang harus membuat skala prioritas. 

"Kita harus membuat skala prioritas dalam pengeluaran. Yang harus diutamakan sebagai pengeluaran adalah pembayaran berbagai cicilan hutang dan kewajiban," kata dia ketika dihubungi IDXChannel belum lama ini. 

Selanjutnya dijelaskan lebih lanjut oleh Andy, utamakan kebutuhan yang memang terjadi setiap hari. "Seperti membeli token listrik, bayar air, kuota internet bila ada anak yang sekolah dari rumah atau pasangan kita WFH," tambah Andy. 

Tidak lupa pula Andy mengingatkan untuk memasukkan biaya transportasi jika salah satu dari pasangan harus bekerja dari kantor. 

Di sisi lain, menurutnya, ketika penghasilan berkurang maka ada baiknya pengeuaran dikurangi. Terutama untuk pengeluaran kurang penting atau sekedar memenuhi keinginan semata. 

"Contoh misalnya ingin membeli makanan yang kekinian, atau ganti gawai karena bosan dengan yang itu-itu saja. Lebih baik ditahan dulu dan uangnya bisa digunakan untuk menutupi kebutuhan hidup yang memang lebih penting," saran Andy. 

Dana tersebut menurut Andy, bisa juga dialihkan menjadi pos darurat yang mana bisa digunakan sewaktu-waktu dalam keadaan mendesak. (NDA). 

SHARE