Token Listrik Prabayar atau Pascabayar? Ini Perbedaannya
Masyarakat masih kerap bingung token listrik prabayar atau pascabayar. Apa perbedaan dari kedua layanan listrik PLN ini? Berikut jawabannya.
IDXChannel – Masyarakat masih kerap bingung token listrik prabayar atau pascabayar. Apa perbedaan dari kedua layanan listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) ini? Berikut jawabanya.
Seperti diketahui, listrik menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat di zaman sekarang. Beragam aktivitas yang dilakukan sehari-hari memerlukan listrik, mulai dari aktivitas rumah tangga hingga aktivitas bekerja.
Di Indonesia, distribusi listrik sepenuhnya menjadi tanggung jawab PLN. Perusahaan BUMN ini memenuhi kebutuhan listrik masyarakat melalui dua jenis layanan yakni listrik prabayar dan pascabayar.
Meski sudah banyak digunakan, namun sebagian masyarakat ada yang masih bingung untuk token listrik digunakan pada jenis layanan listrik prabayar atau pascabayar. Oleh karena itu, berikut ini IDXChannel mengulas informasi lengkap mengenai kedua jenis layanan listrik ini dan perbedaannya.
Token Listrik Prabayar atau Pascabayar?
Token listrik digunakan untuk listrik prabayar. Listrik prabayar adalah jenis layanan listrik dengan sistem pembayaran di awal di mana pelanggan harus membeli token listrik terlebih dahulu sebelum dapat menggunakan listrik. Layanan ini dilakukan dengan menggunakan pulsa listrik. Pelanggan dapat membeli pulsa listrik ini sesuai kemampuan masing-masing agar bisa menggunakan listrik.
Token listrik prabayar ini terdiri dari 20 digit angka yang bergantung pada jumlah listrik yang dibeli. Token listrik dapat dibeli oleh masyarakat umum di berbagai tempat, seperti Kantor PLN, minimarket, agen pulsa, e-commerce, maupun lewat mobile banking.
Nantinya, token listrik dimasukkan ke dalam meteran listrik prabayar yang ada di rumah masing-masing pelanggan guna mengaktifkan penggunaan listrik. Setelah token listrik dimasukkan, meteran listrik akan menunjukkan jumlah kredit listrik yang tersisa. Jika kredit listrik habis, maka listrik di rumah pelanggan pun akan mati dan baru akan menyala setelah token listrik diisi kembali.
Penggunaan listrik prabayar juga dinilai lebih hemat karena pelanggan dapat memperkirakan penggunaan listriknya sesuai dengan jumlah pulsa listrik yang telah dibelinya.
Sementara itu, listrik pascabayar adalah sistem pembayaran listrik setelah penggunaan di mana pelanggan membayar tagihan listrik setelah menggunakan listrik tersebut. Tagihan listrik biasanya dikirimkan ke pelanggan setiap bulan.
Nantinya, pelanggan harus membayar total tagihan listrik yang dihitung berdasarkan penggunaan listriknya selama sebulan. Sistem listrik pascabayar ini juga seringkali membuat penggunaan listrik menjadi lebih besar karena tidak ada batasan penggunaan. Namun, pelanggan listrik pascabayar bisa terhindar dari risiko listrik yang tiba-tiba padam seperti halnya listrik prabayar saat pulsa telah habis.
Itulah ulasan mengenai token listrik prabayar atau pascabayar yang bisa Anda jadikan referensi. Semoga bermanfaat!