Tukang Becak di Pekalongan Rela Tidur di Jalan Demi Hemat Pengeluaran
Tak sedikit pengemudi becak di Kota Pekalongan rela bermalam bersama kendaraannya di pinggir jalan demi menghemat pengeluaran karena pemasukan yang sedikit.
IDXChannel – Menjelang tengah malam, Rozikin (55), seorang pengemudi becak di Pekalongan, bersiap istirahat di becaknya. Di tengah mulai sepi lalu lalang kendaraan, Rozikin tak memilih pulang. Ia rela bermalam di pinggir jalan demi menghemat pengeluaran.
Rozikin merupakan warga Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, yang berjarak lebih kurang 46 kilo meter dari Kota Pekalongan. Ia biasa kembali pulang bertemu keluarga setelah 23 sampai 25 hari bekerja.
“Saya baru pulang ke rumah kalau sudah terkumpul uang buat beli sembako buat keluarga,” kata Rozikin.
Mendapatkan pundi rupiah dari pekerjaan mengemudi becak bukan hal mudah bagi Rozikin. Tak jarang, dalam sehari ia hanya mendapatkan satu penumpang saja, itu pun menjelang malam, bahkan sering juga tak ada penumpang sama sekali.
Rasa lapar pun sering Rozikin tahan. Padahal, ia menderita sakit mag akut. Bukan tanpa alasan Rozikin menahan lapar, hal itu dilakukan demi menghemat pengeluaran. Untuk mengatasi sakit, Rozikin selalu membawa obat maag herbal.
"Saya di sini (Kota Pekalongan) harus diirit-diirit (pengeluaran), biar bisa ada (uang) buat keluarga di rumah," ungkapnya.
Rozikin merupakan satu dari banyak pengemudi becak yang bernasib sama. Kondisi ekonomi menghimpit serta tak ada banyak pilihan lain untuk bekerja.
Aditya Nugraha dari tim Program ACT Pekalongan mengatakan, saat ini ACT tengah berikhtiar memberikan yang terbaik untuk pengemudi becak di Pekalongan. Tentu, kebaikan yang tersalurkan nantinya dimotori oleh kedermawanan masyarakat.
“Seluruh lapisan masyarakat bisa ambil bagian dalam aksi kebaikan yang akan kita bersama hadirkan. Sedekah terbaik bisa disalurkan melalui laman Indonesia Dermawan atau menghubungi ACT Pekalongan melalui berbagai kanal,” ajak Aditya. (FHM)