17 Orang Jadi Tersangka Kericuhan Pekerja di Smelter GNI Morowali
Polisi telah menetapkan 17 orang sebagai tersangka terkait bentrokan pekerja GNI Morowali Utara,
IDXChannel - Polisi telah menetapkan 17 orang sebagai tersangka terkait dengan bentrokan yang terjadi antara Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di pabrik nikel (smelter) PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Polisi Didik Supranoto menyebut, sampai dengan saat ini, ada 71 orang yang diamankan, serta 33 orang telah dilakukan pemeriksaan.
"Di mana 17 di antaranya terindikasi melakukan perbuatan pengrusakan dan telah ditetapkan sebagai tersangka. 16 orang lainnya diminta wajib lapor," kata Didik kepada awak media, Jakarta, Senin (16/1/2023).
Didik menyebut, hari ini akan digelar rapat yang dipimpin oleh Kapolres Morowali Utara bersama unsur forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama dan para Kades dilingkar perusahaan tambang.
"Semoga ada hasil yang positif untuk menyelesaikan masalah ini," ujar Didik.
Didik mengimba, masyarakat untuk tidak terprovokasi adanya informasi-informasi yang tidak benar terutama yang ada di media sosial, terkait narasi yang menyebutkan adanya korban perempuan, serta ada yang ditangkal di Poso dan lain sebagainya.
"Tidak ada tenaga kerja asing yang diungsikan, semua berada di mess dan dalam pengamanan pihak Kepolisian dan TNI," ucap Didik.
Sebelumnya, bentrokan melibatkan pekerja asing dan lokal terjadi di PT GNI, Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Sebanyak 69 orang diduga provokator diamankan pihak kepolisian.
Dari kejadian itu, tiga orang tewas ketika para pekerja bentrok di fasilitas peleburan nikel yang dioperasikan oleh unit Jiangsu Delong Nickel Industry Ltd China di pulau Sulawesi Indonesia.
Kerusuhan tersebut bermula dari mogok kerja karyawan lokal yang menuntut haknya. Namun, tak ada jalan titik temu. Hingga akhirnya para pekerja asing dan pekerja lokal saling serang dan saling lempar.
"Iya ada korban meninggal 2 orang TKI dan 1 orang TKA. Kemudian ada tiga orang pekerja yang mengalami luka-luka," ujar Didik.
(FAY)