News

26 Merek Beras Premium Diberi Waktu Dua Pekan untuk Benahi Kualitas dan Label

Dwinarto 17/07/2025 21:33 WIB

26 merek beras premium yang beredar di pasaran saat ini tengah berada dalam proses evaluasi ketat.

26 Merek Beras Premium Diberi Waktu Dua Pekan untuk Benahi Kualitas dan Label (iNews Media Group)

IDXChannel - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, mengatakan, 26 merek beras premium yang beredar di pasaran saat ini tengah berada dalam proses evaluasi ketat.

Pemerintah telah melakukan uji laboratorium dan berkoordinasi langsung dengan pimpinan perusahaan produsen untuk melakukan pembenahan dalam kurun waktu dua pekan ke depan.

“Sudah kami komunikasikan langsung dengan CEO masing-masing. Kami minta dibereskan dulu. Semua barang dicek—gabahnya berapa, rendemennya berapa, kualitasnya dijaga,” kata Arief, Kamis (17/7/2025).

Arief menambahkan, seluruh produk beras premium harus sesuai dengan label yang tertera di kemasan. Masyarakat berhak mengetahui secara jelas kadar air, proporsi broken rice (beras patah), dan parameter mutu lainnya.

“Kami meminta semua sesuai label. Kalau tertulis kadar air 14 persen, ya harus 14 persen. Broken rice juga harus jelas,” kata dia.

Pemerintah juga membuka ruang partisipasi publik. Konsumen yang menemukan produk tidak sesuai standar dipersilakan melaporkan langsung ke Satgas Pangan, baik di tingkat pusat maupun daerah, termasuk ke Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Langkah ini menurut Arief merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk memastikan mutu dan transparansi pangan di Indonesia. Ia menyatakan optimisme bahwa semua pihak akan berkontribusi dalam proses perbaikan ini.

“Saya yakin ada perbaikan dari semua pihak—pemerintah, Satgas Pangan, lembaga konsumen, hingga ritel modern. Ini untuk perlindungan konsumen juga,” kata dia.

Pemerintah akan terus memantau tindak lanjut dari perusahaan-perusahaan yang telah diberi waktu perbaikan. Bila dalam dua minggu ke depan tidak ada perubahan signifikan, tindakan tegas akan ditempuh sesuai dengan peraturan yang berlaku.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE