2.606 Bencana Melanda Indonesia Sepanjang 2025, Wilayah Sumut dan Riau Tertinggi
BNPB mencatat sebanyak 2.606 bencana melanda wilayah Indonesia sejak 1 Januari hingga 19 Oktober 2025. Tertinggi berada di wilayah Sumatera Utara dan Riau.
IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 2.606 bencana melanda wilayah Indonesia sejak 1 Januari hingga 19 Oktober 2025.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan Sumatera Utara (Sumut) dan Riau menjadi dua daerah dengan jumlah bencana tertinggi, disusul wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur di Pulau Jawa.
Di sisi lain, Indonesia sedang memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang menyebabkan cuaca ekstrem meningkat di sejumlah daerah.
“Kejadian yang paling besar, paling banyak banjir, cuaca ekstrem, dan karhutla. Ini ketika sudah mulai masuk dalam musim peralihan, maka dominan biasanya kejadian bencana yang dilaporkan ke BNPB itu adalah cuaca ekstrem,” ungkap pria yang disapa Aam itu dalam agenda Disaster Briefing, dikutip Selasa (21/10/2025).
Meski dampak cuaca ekstrem tidak selalu menyebabkan kerusakan fisik parah seperti gempa atau banjir bandang, Aam menegaskan potensi ancaman terhadap keselamatan jiwa tetap ada.
“Tetap ini bisa menyebabkan korban jiwa. Jadi ada dua korban jiwa akibat cuaca ekstrem karena biasanya cuaca ekstrem ini yang paling berbahaya itu kalau kita lagi di luar ruangan, ada pohon tumbang atau papan reklame dan seterusnya. Jadi, ini tetap menjadi kewaspadaan dan kesiapsiagaan bagi masyarakat,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Aam mengatakan kejadian paling sering terjadi di wilayah Sumatera yaitu banjir, sedangkan wilayah Kalimantan didominasi karhutla.
“Tetapi ini kebakaran hutan yang terkendali. Jadi bisa dipadamkan oleh satgas-satgas di provinsi,” tuturnya.
Untuk di Pulau Jawa, lanjut Aam, kejadian bencana yang mendominasi yaitu cuaca ekstrem. Terutama, adanya perbedaan cuaca dari panas ke hujan sering terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
“Hal seperti ini perlu diwaspadai. Jadi sahabat tangguh semuanya tetap meng-update perkiraan cuaca,” kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)