3 Dampak US Shut Down, PNS Tidak Digaji hingga Gangguan Layanan Publik
Pemerintah AS shut down karena kubu Demokrat dan Republikan tidak kunjung menyepakati RUU anggaran pemerintah, ini beberapa dampak yang dapat terjadi.
IDXChannel—Setidaknya ada 3 dampak dari US shut down bagi masyarakat setempat. Pemerintah Amerika Serikat resmi shut down mulai Rabu 1 Oktober 2025, penghentian ini adalah imbas dari kebuntuan penetapan anggaran.
Menurut laporan BBC (2/10/2025), Partai Demokrat dan Republikan tak kunjung mencapai kesepakatan untuk meneken RUU anggaran dana pemerintahan pada Oktober dan seterusnya. Republikan kekurangan 60 suara di senat.
Perbedaan pendapat terkait RUU anggaran dana memang biasa terjadi di AS, tetapi perseteruan antara kedua kubu saat ini lebih runcing karena Presiden AS Donald Trump telah memangkas anggaran pemerintahan besar-besaran selama sembilan bulan terakhir.
Kedua belah pihak silang pendapat terkait anggaran kesehatan. Demokrat menolak RUU yang diusulkan Republikan yang dianggap akan mempersulit masyarakat AS mendapatkan layanan kesehatan dengan biaya terjangkau.
Selain itu Demokrat juga menolak pemangkasan anggaran terhadap lembaga-lembaga pemerintah yang menangani dan berkaitan dengan kesehatan. Karena kedua kubu tidak juga sepakat, pemerintahan AS pun resmi berhenti sementara.
Terakhir kali pemerintahan AS mengalami shut down adalah tujuh tahun lalu. Pada periode itu, shut down berlangsung selama 35 hari. Apa saja dampak yang akan terjadi? Berikut ini adalah 3 dampak US shut down.
3 Dampak US Shut Down, Imbasnya ke PNS dan Layanan Publik
1. Layanan Publik Terganggu
Layanan publik yang diberikan lembaga-lembaga yang dibiayai oleh pemerintah AS akan terhenti sementara. Hanya lembaga dengan fungsi esensial yang tetap beroperasi seperti hari-hari normal.
Misalnya seperti layanan pengamanan perbatasan, penegakan hukum, ICE (Immigration and Custom Enforcement), staf medis di rumah sakit, dan petugas bandara tetap bekerja karena layanannya tetap berjalan.
Namun pekerja-pekerja di sektor esensial ini pun berpeluang untuk tidak digaji selama shut down berlangsung. Sehingga tetap ada kemungkinan rumah sakit dan petugas bandara (khususnya air traffic control) akan kekurangan pegawai.
Layanan-layanan lain yang kurang urgent seperti food assistance programme, sekolah-sekolah TK negeri, dan layanan museum Smithsonian kemungkinan besar akan ditutup sementara waktu.
Layanan pos akan tetap berjalan karena sistem pos di AS tidak dibiayai oleh pemerintah. Meskipun shut down hanya memengaruhi sebagian layanan publik, penghentian sementara ini tetap berpotensi mengganggu kehidupan masyarakat AS sehari-hari.
Karena akan ada beberapa lembaga dan instansi yang pasti kekurangan karyawan.
2. PNS dan Karyawan Dipulangkan
Karena banyak lembaga pemerintahan yang akan ditutup, maka akan banyak PNS atau pegawai federal yang akan dipulangkan. Beberapa lembaga dan taman nasional tetap buka pada shut down 2018 silam, tetapi dengan pengurangan karyawan.
Lembaga seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan the National Institutes of Health (NIH) terpaksa akan mengurangi jumlah karyawannya dan memulangkan sebagian, sehingga kerja penelitian di kedua lembaga itu akan terpengaruh.
Diperkirakan dampak shut down tahun ini lebih besar dibanding shut down 2018, sekitar 750.000 PNS di AS atau sekitar 40 persen dari total pegawai federal akan dipulangkan tanpa gaji.
3. Perekonomian Terganggu
Skala gangguan ekonomi yang diakibatkan dari shut down ini bergantung pada berapa lama penghentian sementara ini berlangsung, dan seberapa luas efek shut down ini memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Shut down pada 2018 juga berdampak pada penundaan penerbangan karena para pekerja ATC (Air Traffic Control) dan pekerja penting lain di bandara tidak dibayar meskipun bandara tetap beroperasi, sehingga banyak yang lebih memilih diam di rumah.
Pada shut down sebelumnya, gangguan perekonomian hanya terjadi sementara dan ‘tergantikan’ dengan bulan-bulan sesudahnya setelah layanan publik dan pemerintahan aktif kembali.
BBC melaporkan para analis mengestimasikan shut down kali ini dapat mengurangi setidaknya 0,1 sampai 0,2 persen peluang pertumbuhan ekonomi tiap minggu selama shut down berlangsung.
Itulah 3 dampak US shut down yang dapat terjadi.
(Nadya Kurnia)