News

32 Desa di Kabupaten Bekasi Kekeringan, 16.999 Keluarga Terdampak

Jonathan Simanjuntak/MPI 04/09/2023 08:45 WIB

Sebanyak 32 desa di Kabupaten Bekasi, Jabar dilanda kekeringan. Hal ini berimbas kepada 16.999 keluarga.

32 desa di Kabupaten Bekasi, Jabar dilanda kekeringan.

IDXChannel - Sebanyak 32 desa di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar) dilanda kekeringan. Hal ini berimbas kepada 16.999 keluarga yang berada di wilayah itu.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menetapkan status tanggap darurat terhadap bencana kekeringan. Status ini diterapkan sejak Rabu (31/8/2023).

Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, adapun 32 desa itu tersebar dari sepuluh kecamatan yang ada di Kota Bekasi. 

"Kekeringan yang menimpa puluhan desa ini ditengarai berdampak pada puluhan 16.999 kepala keluarga atau 66.647 jiwa," kata Dani lewat keterangan tertulisnya, Senin (4/9/2023).

Dia mengajak peran seluruh masyarakat untuk memberikan kepedulian terhadap warga. Adapun salah satunya dengan mengajak seluruh instansi berkolaborasi dan membagikan atau mendistribusikan air bersih.

“Tercatat, hingga Minggu (3/9/2023) jumlah air bersih yang sudah didistribusikan untuk warga terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi sebanyak 1.063.600 liter,” kata Dani.

Dani juga menjelaskan bahwa jumlah lahan pertanian terdampak kekeringan sejauh ini mencapai 16.353 hektar. Sementara, masih terdapat 3.618 hektar lainnya yang terancam.

Terkait lahan pertanian, Pemerintah Daerah akan memberikan bantuan pompa apabila lahan pertanian masih dilewati aliran sungai. Sementara pihaknya juga akan melakukan pembersihan jika terdapat saluran yang terhambat.

"Puluhan pompa sudah kita operasikan. Kalau misalnya salurannya terhambat kita lakukan pembersihan saluran termasuk normalisasi," kata dia.

Dani juga meminta para perani untuk mengganti komoditas tanaman dengan tanaman palawija. Hal ini agar produktif pangan tidak terganggu meskipun terdampak kekeringan.

"Dengan mengganti komoditas seperti palawija, tadi sudah kita berikan bantuan benih cabai dan lain sebagainya karena sudah tidak mungkin lagi mencari sumber air untuk melakukan penanaman padi," pungkasnya. (NIY)

SHARE