60 Persen Pemudik Tahun Ini Masih Pakai Kendaraan Roda Dua
Jumlah pemudik lebaran tahun ini diperkirakan bakal meningkat pesat, di mana sekitar 60 persen masih menggunakan kendaraan roda dua.
IDXChannel - Jumlah pemudik lebaran tahun ini diperkirakan bakal meningkat pesat dibandingkan tahun sebelumnya, di mana sekitar 60 persen masih menggunakan kendaraan roda dua.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, A Koswara Hanafi mengatakan, berdasarkan hasil survei, kendaraan yang akan memadati arus mudik lebaran 2023 di Jabar masih didominasi kendaraan pribadi.
"Pemudik masih sedikit yang melirik kendaraan umum dan memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi," ujar Koswara dalam acara JAPRI di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (13/4/2023).
Koswara menyebut, pemudik yang akan menggunakan kendaraan roda dua hampir 60 persen. Sedangkan, sisanya atau sekitar 20 persen menggunakan angkutan umum seperti bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) dan bus antar kota dalam propinsi (AKDP).
"AKAP pengecekan di pusat yah. Kita AKDP dan ini telah dilakukan pengecekan di terminal, kita cek awak bus, kendaraannya pun sopirnya dan pembantunya. Sistem manajemen keselamatan juga dicek," katanya.
Masih berdasarkan hasil survei, potensi pergerakan pemudik yang akan masuk ke Jabar dari Jakarta menuju ke arah timur sekitar 20 juta.
Selain itu, pemudik yang keluar dari Jabar sekitar 15 jutaan dan pergerakan lintas yang masuk ke Jabar sekitar 5 juta. Kemudian, pergerakan penduduk total warga Jabar yang melakukan mudik hampir setengahnya.
"Kami punya penduduk hampir 50 juta dari survei kita menunjukkan bahwa yang akan melakukan perjalanan mudik di antara daerah di Jawa Barat itu sekitar 43 persen yang lainnya ada pergerakan untuk wisata maupun silaturahmi," terangnya.
Koswara mengatakan, Dishub Jabar juga telah menyiapkan sarana prasarana penunjang pengaturan lalu lintas seperti pendirian posko bersama dengan kabupaten/kota yang ada di Jabar.
"Total ada 127 posko juga ada posko bersama unsur kepolisian. Kemudian kita juga menurunkan tim atau personel yang bila dijumlahkan keseluruhan di Jawa Barat itu berkisar 4.500 orang personel yang aka membantu kelancaran angkutan," paparnya.
Dishub Jabar juga menyiapkan traffic counting atau cacah arus. Menurutnya, tindakan ini penting untuk memberikan informasi kondisi jalan dan menyiapkan tindakan dini dalam mengurai kemacetan.
"Dishub Jabar juga menyiapkan 12.000 tiket bus dan kereta mudik gratis. Ini sebagai peran Pemprov Jabar dalam melayani pergerakan dan tujuan utamanya dalam mengurangi kemacetan yang terjadi akibat penggunaan kendaraan roda dua," katanya.
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar, Iwan Suwanagiri mengatakan, pemeliharaan jalan provinsi untuk arus mudik Lebaran 2023 masih dilakukan.
Beberapa jalan alternatif juga turut dirapihakan. Jalan alternatif milik provinsi yang biasa dilalui pemudik ada di wilayah timur Jabar hingga utara.
"Kebanyakan utara ya untuk jalur alternatif itu menghubungkan jalur pantura, nasional ke arah tengah kemudian juga dari arah tengah ke arah selatan. Utara menghubungkan pantura seperti Subang ke arah selatan," jelasnya.
Selain itu, Pemprov Jabar juga membuat klaster untuk jalan menuju objek wisata. Sedikitnya ada lima kluster yang berpotensi banyak dikunjungi para wisatawan dalam libur lebaran 2023. Salah satu klaster wisata yang jadi perhatian ada di wilayah Bandung Raya dan Jabar selatan.
"Cirebon sekitarnya itu banyak juga jalan provinsi, di sana terkait kesiapan menghadapi arus mudik dan wisata untuk libur lebaran ini kita ada program namanya sapu lobang ini menjelang lebaran sudah selesai," katanya.
Sementara itu, Kepala PT Jasa Raharja Cabang Utama Jabar, Dodi Apriansyah mengatakan, pemudik 2023 masih banyak didominasi oleh kendaraan roda dua.
Pihaknya menilai, dari segi keselamatan, hal itu masih belum aman. Berdasarkan data, hampir 60 persen kecelakaan terjadi pada kendaraan roda dua.
"Nah ini kita antisipasi juga, jangan sampai masyarakat yang niatnya segera melakukan silaturahmi ke keluarga dan akhirnya mengalami resiko di jalanan," katanya.
Karena itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat pengguna jalan raya agar melakukan mudik secara aman agar selamat sampai tujuan.
"Penyerahan santunan tidak mengenal namanya hari libur. Santunan harus kita berikan, bahkan komitmen kami bahwa seketika terjadi musibah atau meninggal dunia di tempat, satu kali 24 jam itu harus diberikan santunannya," tutupnya. (RRD)