News

60 Ribu UMKM di Malang Belum Terverifikasi, Banyak yang Tak Punya Segmen Pasar

Avirista M/Kontributor 19/06/2024 10:44 WIB

Puluhan ribu pelaku UMKM di Malang belum terkurasi secara resmi oleh Pemkot.

Puluhan ribu pelaku UMKM di Malang belum terkurasi secara resmi oleh Pemkot.

IDXChannel - Puluhan ribu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) belum terkurasi secara resmi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Para pelaku UMKM ini biasanya masih belum paten dengan usaha UMKM yang dijalankan.

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengungkapkan, sejauh ini dari 21.270 UMKM yang sudah terkurasi atau terverifikasi, masih ada sebanyak sekitar 60 ribu yang belum terdata resmi.

"Jumlah UMKM ada 21.700 UMKM, itu yang sudah terkurasi data UMKM. Yang belum terkorasi sekitar 60 ribu UMKM," kata Wahyu Hidayat, usai kunjungan ke beberapa UMKM pada Rabu (19/6/2024).

Sejauh ini, kata Wahyu, beberapa UMKM di Kota Malang memang berkembang pesat. Bahkan beberapa produk seperti Bolen Malang itu sudah menembus pasar Eropa hingga Prancis, Hong Kong, dan Malaysia. Belum lagi produk fashion khas Malang pada Omah Daster Eva yang juga sudah merambah pasaran kota-kota besar di Indonesia, hingga pasar ekspor di Brunei Darussalam.

"Selama ini banyak dipesan oleh orang luar, tapi malah tidak dikenal oleh warga Kota Malang sendiri. Makanya kami ingin mengenalkan produk UMKM yang sebetulnya sudah dikenal di luar Malang, tapi malah kita nggak kenal," ucap mantan Sekda Kabupaten Malang.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengatakan, dari jumlah 60 ribu UMKM yang belum terverifikasi datanya, mayoritas belum memiliki pasar yang pasti.

"Setiap usaha masyarakat ini apabila belum mempunyai pasar yang pasti, mereka usahanya berubah-rubah, ketika dia sudah settle, dia punya brand, baru kita resmikan, dia punya merek NIB, izin halal, kemudian nutrisi dan lain sebagainya," kata Eko Sri Yuliadi.

Kendati baru sekitar 21 ribu yang terverifikasi, nilai perputaran ekonomi yang dilakukan oleh pelaku UMKM cukup menggiurkan.

Terlebih di sektor UMKM kuliner yang tumbuh pesat hingga 15 persen, naik dari tahun 2023 yang mencapai 19 ribu yang terverifikasi. Hal ini disebabkan beberapa kali terdapat hari libur panjang, serta musim penerimaan mahasiswa baru.

"Kalau perputaran ekonomi masing-masing UMKM belum termonitor. Tapi dengan pertumbuhan ekonomi sekarang 6,32, Kota Malang di atas nasional dan Jawa Timur, itu menunjukkan UMKM kita cukup besar," kata dia.

(NIY)

SHARE