AHY Janji Perhatikan Infrastruktur Rumah Sakit hingga Puskesmas untuk Cek Kesehatan Gratis
AHY berjanji akan memperhatikan infrastruktur penunjang layanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, hingga posyandu di seluruh wilayah Indonesia.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berjanji akan memperhatikan infrastruktur penunjang layanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, hingga posyandu di seluruh wilayah Indonesia.
Hal itu untuk menyukseskan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto bagi masyarakat yang berulang tahun.
"Kami akan juga membantu mensosialisasikan ini, walaupun tidak secara khusus berada di wilayah kesehatan, tapi saya sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan tentu juga punya banyak relevansi di mana kalau ingin Indonesia sehat, ingin indeks pembangunan manusia yang meningkat," ujar AHY.
"Maka infrastruktur pendukung kesehatan, termasuk rumah sakit, Puskesmas, Posyandu dan lain sebagainya juga harus kita perhatikan. Jadi saya siap bersinergi dan siap memberikan support kepada upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kita di seluruh Indonesia," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memutuskan cek kesehatan gratis atau program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) mulai dijalankan pada Senin 10 Februari 2025. Dalam tahap awal, cek gratis kesehatan ini dengan anggaran Rp4,7 triliun.
"Program cek kesehatan gratis diputuskan oleh beliau (Presiden Prabowo) nanti tanggal 10 Februari ini sudah bisa jalan khusus Puskesmas dan juga klinik-klinik," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Prabowo, kata Menkes akan meninjau secara langsung program cek kesehatan gratis di salah satu puskesmas nantinya.
"Nanti beliau (Prabowo) sama seperti yang makan bergizi mau lihat di salah satu Puskesmas," katanya.
Menkes mengungkapkan program tersebut akan menyasar 280 juta masyarakat Indonesia. Namun, katanya, untuk tahun pertama ditargetkan 60 juta orang menerimanya.
"Nah ini adalah program terbesar karena 280 juta masyarakat seluruhnya mulai dari bayi lahir sampai lansia itu kita layani. Mungkin enggak langsung 280 juta, tahun pertama kalau saya daaet 50 juta, 60 juta saja udah senang. Tapi kan kita harapkan ini makin lama, makin naik terus," ujarnya.
(Febrina Ratna Iskana)