Aktivitas Gunung Karangetang Sulawesi Utara Naik Menjadi Siaga
Aktivitas Gunung Karangetang di Pulau Siau Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) per 19 Mei 2023.
IDXChannel - Aktivitas Gunung Karangetang di Pulau Siau Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) per 19 Mei 2023 pukul 10.00 WITA.
“Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, serta berdasarkan hasil evaluasi maka tingkat aktivitas vulkanik Gunung Karangetang dinaikan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) terhitung sejak 19 Mei 2023 pukul 10:00 WITA,” ungkap Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto dalam keterangan resminya, Jumat (19/5/2023).
Peningkatan aktivitas Gunung Karangetang ini tercatat pada bulan April 2023 terekam 61 kali gempa Guguran, 25 kali gempa Hembusan, 144 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 81 kali gempa Vulkanik Dangkal, 24 kali gempa Vulkanik Dalam, 26 kali gempa Tektonik Lokal, 2 kali gempa Terasa skala I -MMI dan 222 kali gempa Tektonik Jauh, serta 15 kali gempa Tremor menerus.
Sementara itu, ada perioda 1 – 17 Mei 2023 terekam 60 kali gempa Guguran, 26 kali gempa Hembusan, 39 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 12 kali gempa Vulkanik Dangkal, 25 kali gempa Vulkanik Dalam, 8 kali gempa Tektonik Lokal, 3 kali gempa Terasa skala l – ll MMI, 71 kali gempa Tektonik Jauh.
“Pengamatan visual terhadap tinggi kolom asap menunjukkan terjadinya perubahan sejak 22 April 2023. Tinggi kolam asap tampak mencapai 200 m di atas puncak bahkan pada 3 Mei 2023 mencapai 250 m di atas puncak,” kata Sugeng.
Sugeng mengatakan telah terjadi guguran kubah dari kawah Utama mengarah ke barat daya dan selatan sejak 15 Mei 2023 dengan jarak luncur maksimum mencapai 1500 m dari kawah Utama, dan disertai suara gemuruh guguran yang terdengar hingga Pos PGA Gunung Karangetang. “Kondisi kawah Utara belum menunjukan adanya perubahan yang signifikan, api diam di atas kubah masih tampak setinggi 10 – 25 m,” katanya.
Pengamatan kegempaan menunjukan terekamnya kembali gempa Guguran sejak tanggal 15 Mei 2023, sebanyak 7 kejadian per hari dan cenderung meningkat. Pada tanggal 17 Mei 2023 Gempa Guguran meningkat menjadi 32 kejadian.
“Kondisi peningkatan Gempa Guguran ini, menunjukan adanya suplai magma ke permukaan yang menyebabkan penambahan material kubah dan juga menyebabkan ketidakstabilan kubah lava. Pergerakan magma ke permukaan ini kemudian diikuti oleh terjadinya erupsi efusif yang berpotensi menimbulkan guguran dan awan panas,” ungkap Sugeng.
Sugeng mengatakan dalam tingkat aktivitas level IIl (siaga) masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari Kawah Utama (Selatan) dan Kawah II (Utara), serta 3,5 km pada sektor barat daya dan tenggara.
“Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu,” katanya.
Sugeng memastikan pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Karangetang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Ia mengimbau masyarakat yang tinggal disekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang.
“Masyarakat diharap tetap tenang dan agar senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Kepulauan Sitaro atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung,” imbaunya.
(SLF)