News

Amankah Minum Drinking Water yang Ada di Stasiun? Berikut Penjelasan KAI

Suparjo Ramalan 10/08/2024 12:41 WIB

KAI menyediakan drinking water station atau pengolahan air minum di 22 stasiun per Juli 2024. Namun, kualitas airnya masih menjadi pertanyaan banyak pihak.

Amankah Minum Drinking Water yang Ada di Stasiun? Berikut Penjelasan KAI. (Foto: Dok. KAI)

IDXChannel - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyediakan drinking water station atau pengolahan air minum di 22 stasiun per Juli 2024. Namun, kualitas airnya masih menjadi pertanyaan banyak pihak.  

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, pun buka suara terkait layanan drinking water station tersebut. Menurutnya, drinking water station telah melalui berbagai uji, termasuk kualitas air.

Sebelumnya, KAI menggandeng Coway International Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menyediakan layanan drinking water station.

Dia memastikan, air yang disediakan sudah bisa dikonsumsi penumpang kereta api di stasiun. Kualitas air minum pada fasilitas drinking water station telah memenuhi 20 dari 20 parameter standar baku mutu yang diuji berdasarkan pengujian oleh Coway Water Quality Laboratory.

Selain itu, fasilitas air minum tersebut juga telah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

“Air minum tentunya sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh. KAI berkomitmen tidak hanya sekedar menyediakan air minum, namun juga air minum yang berkualitas dan sehat dikonsumsi oleh pelanggan kereta api,” ujar Anne, Sabtu (10/8/2024). 

Dia menjelaskan, parameter-parameter uji kualitas air pada drinking water station antara lain mikrobiologi yang terdiri dari (E. Coli dan total bakteri coliform), parameter fisik (suhu, total dissolved solid, kekeruhan, warna, dan bau).

Kemudian, parameter kimia (nitrat, nitrit, besi, mangan, arsen, kadmium, timbal, fluorida, dan aluminium), serta parameter kimia tambahan (total kromium, tembaga, seng, dan nikel). 

“KAI akan terus mendukung kampanye ataupun gerakan konservasi dan teknologi yang ramah lingkungan sebagai salah satu upaya peningkatan layanan terhadap pengguna jasa kereta api. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah menghadirkan ekosistem transportasi kereta api terbaik bagi masyarakat Indonesia,” ujar Anne. 

(Febrina Ratna)

SHARE