News

Anggaran Jalur Sepeda Sempat Dinolkan, Begini Tanggapan DPRD DKI

Muhammad Refi Sandi/MPI 18/11/2022 08:45 WIB

Dishub DKI sempat menghapus anggaran untuk jalur sepeda pada rancangan APBD 2023. Namun, anggaran tersebut dikembalikan dengan nilai Rp7,5 miliar.

Jalur sepeda di DKI Jakarta (Ilustrasi)

IDXChannel - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sempat menghapus anggaran untuk jalur sepeda pada rancangan APBD 2023. Namun, anggaran tersebut dikembalikan dengan nilai Rp7,5 miliar.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS M Taufik Zoelkifli (MTZ) menilai anggaran jalur sepeda jangan dinolkan. Sebab berpotensi mangkrak tanpa perawatan dan menjadi kemunduran bagi Kota Jakarta yang sudah bagus.

"Lajur sepeda mau tidak mau harus ada ininya, anggarannya. Enggak bisa kalau dinolkan gitu, seperti yang kemarin, jadi mangkrak memang. Pemeliharannya juga enggak ada, kemunduran bagi sebuah Kota Jakarta yang sudah kemarin bagus (era Anies Baswedan)," kata MTZ saat dihubungi wartawan, Kamis (17/11/2022).

MTZ menambahkan anggaran Rp7,5 miliar tidak untuk memperluas jalur sepeda yang sudah ada atau existing. Melainkan untuk perbaikan dan evaluasi jalur sepeda yang sudah ada saat ini.

Diketahui Dishub DKI masih membangun jalur sepeda sepanjang 196,45 kilometer menggunakan APBD 2022. Selain itu, jalur sepeda yang dibangun terlebih dahulu sepanjang 114,5 kilometer.

"Tidak ada (penambahan jalur sepeda baru). Rp7,5 miliar itu, Rp2 miliarnya untuk evaluasi lajur existing, kemudian Rp500 juta untuk sosialisasi hasil evaluasi, kemudian Rp5 miliar untuk memperbaiki. Misal dievaluasi, jalur yang ini salah, terlalu berbahaya, maka, itu dipindahkan dengan dana yang Rp5 miliar," jelas MTZ.

Sebagai informasi, saat ini terdapat 114,5 kilometer yang sudah dibangun. Adapun panjang jalur sepeda yang akan dibangun pada 2022 dengan rincian jalur terproteksi 40,06 kilometer, 154,73 kilometer berbagi dengan jalan raya, dan 1,67 kilometer di atas trotoar.

Pembangunan jalur sepeda pada tahun 2022 sebagai berikut;

1. Prof. Dr. Satrio-Kampung Melayu (13,50 kilometer).
2. D.I. Panjaitan-Yos Sudarso (23,78 kilometer).
3. Gambir-Cikini-Rasuna (15,44 kilometer).
4. Tugu Tani-Simpang Senen (1,58 kilometer).
5. Simpang Senen-Salemba Raya (5,75 kilometer).
6. Otto Iskandar Dinata (4,33 kilometer).
7. M.T. Haryono-Gatot Subroto-Palmerah (19,25 kilometer).
8. Dr. Sahardjo-Dr. Supomo (9,25 kilometer).
9. Kebayoran Baru Extention (6,63 kilometer).
10. Pattimura-Iskandarsyah Raya (3,77 kilometer).
11. Pejompongan Galunggung (8,75 kilometer).
12. Perintis Kemerdekaan-Simpang Senen (16,79 kilometer).
13. S. Parman (8,41 kilometer).
14. Juanda - Pecenongan (1,74 kilometer).
15. Suryopranoto-Pos (6,36 kilometer).
16. Simpang Rasuna-Ragunan (8,50 kilometer).
17. I Gusti Ngurah Rai (12,74 kilometer).
18. Dewi Sartika (5,54 kilometer).
19. K.H. Mas Mansyur (8,84 kilometer).
20. Cideng Raya (2,32 kilometer).
21. Cikajang (0,64 kilometer).
22. Kapten Tendean (6,63 kilometer).
23. Tentara Pelajar (4,18 kilometer).
24. Trunojoyo (0,94 kilometer).
25. Wolter Monginsidi (1,94 kilometer).
26. Senopati-Suryo (3,00 kilometer).

(NDA) 

SHARE