News

Anies Sebut Banjir Jakarta Ibarat Gelas 250 ml Diisi Satu Liter Air

Irfan Maulana/MPI 11/10/2022 06:18 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui banjir yang terjadi di Jakarta saat ini karena volume air hujan yang besar sehingga membuat sungai meluap.

Anies Sebut Banjir Jakarta Ibarat Gelas 250 ml Diisi Satu Liter Air (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui banjir yang terjadi di Jakarta saat ini karena volume air hujan yang besar sehingga membuat sungai meluap. Ia mengibaratkan gelas ukuran 250 mililiter (ml) diisi air satu liter, pasti tumpah.

Seperti diketahui, setidaknya ada 68 titik wilayah yang terendam air dan ratusan warga harus mengungsi. Banjir terjadi diakibatkan sungai Ciliwung yang meluap karena hujan deras pada Minggu, (09/10/2022).

"Ya pasti karena enggak mungkin kita menampung mengelola aie di atas 100 mililiter. Kalau hujannya dibawah 100 atau 50 enggak banjir," kata Anies di Kota Tua, Jakarta Barat, Senin, (11/10/2022) malam

"Tapi kalau diatas itu sama seperti anda punya gelas 250 ml dituangi air satu liter terus anda berharap tidak tumpah, enggak mungkin, pasti tumpah," tambah Anies.

Dia menjelaskan kalau sampai berhari-hari air hujan tidak terkelola alias masih banjir artinya ada masalah dalam manajemen pengelolaan airnya.

"Tapi kalau bisa dikembalikan dengan volume air sebanyak itu berarti manajemen airnya berjalan baik, karena jumlah air yang jatuh tidak bisa dalam kendali kita tetapi, ketika hujan berhenti berapa lama itu bisa Surut nah itu nanti manajemen air," kata Anies.

Seperti di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan yang sebelumnya tidak pernah banjir namun kini banjir. Kata Anies hal itu disebabkan karena intensitas air hujan 180 mililiter dalam waktu dua jam.

"Hujan ekstrem itu diatas 150 mililiter per hari , lah ini dua jam 180 berarti kan ekstrem, apa yang terjadi pasti tergenang tapi dalam waktu 4 jam hilang sudah, artinya sistem manajemen pengendalian untuk pemulihan itu berjalan baik," tuturnya.

Menurut Anies, DKI Jakarta dalam penanggulangan banjir telah menggunakan Key Performance Indicator (KPI) sejak 2018.

Sistem penanganan banjir ini ditargetkan banjir surut maksimal 6 jam. 

"QPI Nya harus 6 jam surut jadi begitu ada banjir, semua orang tau 6 jam harus surut," tutup Anies. (RRD)

SHARE