Antisipasi Dampak El Nino, Pemkab Tangerang Siapkan Cadangan Air Bersih
Pemerintah Kabupaten Tangerang berupaya mengantisipasi dampak dari kemarau panjang selama periode el nino.
IDXChannel - Pemerintah Kabupaten Tangerang berupaya mengantisipasi dampak dari kemarau panjang selama periode el nino. Sebanyak 20 truk tanki air bersih disiapkan untuk warga di pemukiman yang dilanda krisis air bersih.
"Telah melakukan mitigasi dampak dari musim kemarau, dengan menyiapkan armada mobil tanki air bersih untuk membantu kedaruratan masyarakat, ada 20 armada dan persnonil yang disiagakan," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat pada Jumat (25/8/2023).
Beberapa wilayah di Kabupaten Tangerang menjadi perhatian karena rawan kekeringan yaitu daerah Tangerang Utara seperti Kecamatan Teluknaga, Kronjo, Pakuhaji, Kosambi, Gunung Kaler, Kresek, Rajeg dan termasuk Tigaraksa. Dari beberapa wilayah tersebut, secara umum terjadi kekeringan yang berdampak pada kebutuhan air bersih.
"Tapi sampai sekarang kita belum mendapat laporan masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih," kata Ujat.
Langkah pemetaan yang dilakukan BPBD Tangerang itu bertujuan untuk memudahkan dalam mengantisipasi dan pendistribusian bantuan kepada masyarakat yang terdampak fenomena alam tersebut. Adapun BPBD Kabupaten Tangerang juga mengaku siap siaga selama 24 jam untuk membantu masyarakat. Jika ada keluhan bisa menghubungi call center 112.
"Tentu langkah ini dilakukan sebagai mempermudah kita dalam menangani dan antisipasi kejadian kekeringan itu," katanya.
Sementara, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang Soma Atmaja mengatakan, pihaknya siap membantu dan memberikan pelayanan bantuan masyarakat yang terdampak musim kemarau. Namun sebelumnya, PMI tetap akan berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Sekarang kita lagi proses pendataan terlebih dahulu sebagai asesor kami (PMI)," katanya.
Terkait wilayah rawan terdampak kekeringan di Kabupaten Tangerang, sejauh ini telah dilakukan pemetaan, sehingga pihaknya sudah siap melakukan penanganannya.
"Titik-titik lokasi rawan kita sudah ada, namun sekarang ini kita hanya untuk mem-back up dari BPBD," katanya.
(SLF)