News

Antisipasi Lonjakan Wisatawan saat Libur Nataru 2024, Ini Kebijakan Pemkot Surabaya

Nur Ichsan Yuniarto 11/12/2023 00:01 WIB

Pemkot Surabaya akan melakukan antisipasi untuk menghadapi lonjakan wisatawan saat libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

Pemkot Surabaya akan melakukan antisipasi untuk menghadapi lonjakan wisatawan saat libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024.

IDXChannel - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Jawa Timur melakukan antisipasi untuk menghadapi lonjakan wisatawan saat libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk memastikan libur panjang di Kota Surabaya berjalan dengan tertib, aman, dan lancar.

Dia menambahkan, pihaknya telah menggelar rapat bersama jajarannya terkait kesiapan menghadapi libur akhir tahun 2023. Nantinya, dia akan memperbanyak petugas jaga di tempat-tempat wisata Surabaya.

"Jadi nanti setiap tempat, termasuk taman dan tempat-tempat hiburan yang ada di Kota Surabaya akan diperkuat, diperbanyak pasukan yang akan ada di posisi itu," kata Eri Cahyadi, Minggu (10/12/2023).

Eri menambahkan, lokasi wisata seperti Romokalisari Adventure Land dan Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang kerap menjadi destinasi wisata favorit masyarakat saat libur panjang.

"Karena itu, pada libur akhir tahun 2023, kami akan mengantisipasi membludaknya jumlah pengunjung," katanya.

"Kami sampaikan nanti pembelian tiket KBS menggunakan aplikasi dengan jumlah yang ada di kapasitas maksimal," lanjutnya.

Lebih lanjut Eri mengatakan, nantinya akan dihitung kapasitas maksimal untuk jam tertentu.

"Kami perhitungkan yang saya minta kemarin sampai berapa jam, pengunjung baru bisa masuk lagi, masuk lagi. Ini masih dihitung sama teman-teman," katanya.

Pada sisi lain, kata dia, pihaknya juga masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait dengan kenaikan Covid-19.

Eri pun berharap adanya aturan dari pemerintah pusat, terkait hal tersebut.

"Jadi kami menunggu nanti seperti apa, apakah memang diperbolehkan (wisata) tetapi menggunakan masker atau dibatasi jumlahnya. Jadi kita menunggu aturan dari pemerintah pusat," pungkasnya.

(NIY)

SHARE