News

AS Desak Eropa Perketat Sanksi untuk Runtuhkan Ekonomi Rusia

Kunthi Fahmar Sandy 08/09/2025 08:55 WIB

Bessent mengatakan bahwa perang Rusia di Ukraina kini telah menjadi perlombaan antara seberapa lama militer Ukraina dapat bertahan

AS Desak Eropa Perketat Sanksi untuk Runtuhkan Ekonomi Rusia (FOTO:Dok Laman Al Jazeera)

IDXChannel - Menteri Keuangan AS Scott Bessent telah mengisyaratkan bahwa Washington siap untuk memperketat sanksi terhadap Rusia dan mendesak sekutu Eropa untuk membantu meruntuhkan ekonomi Rusia dengan menekan negara-negara yang terus membeli minyak Moskow.

Dilansir dari laman Al Jazeera Senin (8/9/2025), Bessent mengatakan bahwa perang Rusia di Ukraina kini telah menjadi perlombaan antara seberapa lama militer Ukraina dapat bertahan, versus seberapa lama ekonomi Rusia dapat bertahan.

Menurut Bessent, sanksi tambahan dan tarif sekunder terhadap negara-negara pengimpor minyak mentah Rusia akan mendorong ekonomi Rusia ke dalam kehancuran total dan memaksa Presiden Vladimir Putin berunding.

"Kami siap meningkatkan tekanan terhadap Rusia, tetapi kami membutuhkan mitra Eropa kami untuk mengikuti kami," kata Bessent.

Peringatan ini muncul sebulan setelah pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengenakan tarif 50 persen terhadap India atas pembelian minyak Rusia yang berkelanjutan, salah satu pungutan tertajam yang pernah dikenakan Washington terhadap negara mana pun.

Beberapa jam sebelum pernyataan Bessent, Rusia melancarkan apa yang digambarkan oleh pejabat Ukraina sebagai serangan udara terbesarnya sejak invasi dimulai pada 2022. Serangan udara tersebut menewaskan sedikitnya empat orang dan membakar sebuah gedung pemerintahan di Kyiv.

Utusan AS untuk Ukraina Keith Kellogg mengutuk serangan tersebut pada hari Minggu, menulis di X bahwa Moskow tampaknya meningkatkan eskalasi dengan serangan terbesar dalam perang ini, yang menghantam kantor Kabinet UKR di Kyiv.

"Serangan itu bukan sinyal bahwa Rusia ingin mengakhiri perang ini secara diplomatis," katanya.

Trump juga mengisyaratkan pada hari Minggu mengenai sikap yang lebih keras dengan menunjukkan bahwa ia siap untuk meningkatkan sanksi terhadap Moskow atau pembeli minyaknya.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE