News

AS, Jepang hingga Korsel Kecam Keras Kerja Sama Militer Rusia-Korut

Dian Kusumo Hapsari 25/06/2024 10:01 WIB

(AS) bersama sekutunya, Jepang dan Korea Selatan (Korsel), mengecam “sekeras-kerasnya” kerja sama militer yang semakin dalam antara Rusia dan Korea Utara (Korut

AS, Jepang hingga Korsel Kecam Keras Kerja Sama Militer Rusia-Korut. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Amerika Serikat (AS) bersama sekutunya, Jepang dan Korea Selatan (Korsel), mengecam “sekeras-kerasnya” kerja sama militer yang semakin dalam antara Rusia dan Korea Utara (Korut). Mereka menyebutnya sebagai keprihatinan serius dan ancaman bagi stabilitas.

Para diplomat tinggi dari ketiga negara tersebut membahas kesepakatan antara Vladimir Putin dan Kim Jong Un pekan lalu untuk saling membantu jika terjadi serangan, menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS. Pakta tersebut dibuat selama kunjungan pertama presiden Rusia ke Korea Utara dalam 24 tahun.

AS dan sekutu-sekutunya di Asia mengatakan bahwa mereka melihat kunjungan tersebut sebagai langkah untuk memfasilitasi transfer amunisi dari rezim Kim guna membantu Putin dalam perangnya di Ukraina.

Kerja samatersebut "harus menjadi perhatian serius bagi siapa pun yang berkepentingan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, menegakkan rezim non-proliferasi global, dan mendukung rakyat Ukraina dalam mempertahankan kebebasan dan kemerdekaan mereka melawan agresi brutal Rusia," demikian pernyataan bersama itu.

Pembicaraan pada Senin (24/06/2024) tersebut melibatkan pejabat AS untuk Korea Utara, Jung Pak, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan untuk Strategi dan Intelijen Cho Koo-rae, dan Hiroyuki Namazu, asisten menteri di Kementerian Luar Negeri Jepang, ungkap Departemen Luar Negeri AS.

Amerika Serikat dan para mitranya menuduh Kim telah mengirimkan jutaan peluru artileri dan puluhan rudal balistik kepada Putin untuk perangnya di Ukraina. Senjata-senjata tersebut menjadi sorotan karena persediaan Kyiv menipis akibat tertundanya bantuan militer baru dari Kongres AS. 

Namun, dengan pemerintah Presiden Volodymyr Zelenskiy yang sekarang menerima pengiriman senjata senilai miliaran dolar dari sekutu AS dan sekutu Eropa, peluang terobosan Rusia semakin menyempit.

(DKH)

SHARE