AS Pinjami Ukraina Sistem Pertahanan Udara Tercanggih Dunia, Rusia Meradang
langkah Rusia yang semakin gencar melakukan serangan rudal sengaja ditujukan untuk menguras habis pasokan pertahanan udara Ukraina.
IDXChannel - Amerika Serikat (AS) memastikan bakal segera mengirimkan bantuan untuk Ukraina berupa sistem pertahanan udara Patriot yang dapat diandalkan dalam menghalau serangan rudal Rusia ke berbagai fasilitas infrastruktur vital di negara tersebut.
Selama ini, Patriot sendiri diklaim merupakan sistem pertahanan udara tercanggih dunia yang jumlahnya sangat terbatas, sehingga menjadi salah satu senjata militer paling diburu dan diperebutkan di seluruh dunia.
Sebagaimana dilansir Reuter, Selasa (13/12/2022), dua pejabat internal AS telah mengonfirmasi bahwa keputusan pengiriman Patriot telah mendekati akhir dan bakal segera diumumkan dalam waktu dekat.
merespons hal tersebut, Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, telah memperingatkan NATO agar tidak memperlengkapi Kyiv dengan pertahanan rudal Patriot, sebagaimana informasi yang beredar.
Peringatan tersebut disampaikan Medvedev lantaran meyakini bahwa penggunaan pertahanan rudal Patriot justru bakal memancing pihak Rusia untuk bertindak lebih jauh, karena menganggapnya sebagai sebuah eskalasi yang harus dilawan.
Namun, dengan kondisi perang yang telah memasuki bulan ke-10, AS berharap dengan penggunaan sistem Patriot bakal dapat membantu Ukraina memperkuat garis perbatasan untuk bertahan dari gelombang serangan rudal dan pesawat tak berawak yang dilancarkan pihak Rusia.
AS mengklaim jutaan warga sipil Ukraina telah dipaksa mengalami konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, dengan harus menghadapi pemadaman listrik, pemanas, dan air, di tengah kondisi musim dingin yang keras.
"Mendapatkan (bantuan) pertahanan udara Patriot akan sangat signifikan bagi bagi pemerintah Kyiv. Akan cukup mampu Ukraina menghadapi banyak tantangan berbeda, terutama jika Rusia membawa rudal balistik jarak pendek kiriman dari Iran," ujar Alexander Vindman, seorang pensiunan letnan kolonel Angkatan Darat dan mantan pemimpin kebijakan Ukraina di Gedung Putih.
Terkait informasi tersebut, pihak Pentagon sejauh ini masih menolak berkomentar, termasuk juga tidak ada komentar langsung dari pejabat Ukraina.
Sejauh ini, AS telah memberikan bantuan militer bagi Ukraina dengan nilai sedikitnya mencapai USD19,3 miliar, sejak invasi Rusia bergulir pada 24 Februari 2022 lalu.
Selasa (13/12/2022), pihak Kyiv disebut telah mengadakan pembicaraan militer tingkat tinggi pada Selasa dengan Washington.
Pertemuan tersebut disinyalir terkait dengan rencana pemberian pelatihan bagi pasukan Ukraina yang bakal digelar di Jerman, sebelum peralatan sistem Patriot dikirimkan. Disebutkan bahwa pelatihan tersebut bisa memakan waktu cukup lama, hingga mencapai beberapa bulan.
Pihak Pentagon menilai bahwa langkah Rusia yang semakin gencar melakukan serangan rudal sengaja ditujukan untuk menguras habis pasokan pertahanan udara Ukraina. Dengan demikian, Rusia berharap dapat semakin mudah dalam menundukkan Ukraina.
Karenanya, baik AS maupun negara-negara sekutu berkepentingan untuk sebisa mungkin menggagalkan skenario itu dengan mati-matian membantu Ukraina memperkuat pertahanan udara, mulai dari sistem era Soviet, hingga sistem Barat yang lebih modern.
Washington, misalnya, telah menyediakan sistem pertahanan udara NASAMS yang diklaim Pentagon telah dengan sempurna mencegat rudal Rusia di Ukraina. Sedangkan di Paris, sekitar 70 negara dan institusi disebut telah menjanjikan lebih dari USD1,05 miliar untuk membantu mempertahankan air, makanan, energi, kesehatan, dan transportasi Ukraina. (TSA)
Penulis: Hafiz Habibie