ASDP Bakal Percepat Waktu Bongkar Muat Kapal di Pelabuhan Merak Saat Puncak Arus Mudik
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menargetkan port time alias proses bongkar muat kapal di Pelabuhan Merak kurang dari 45 menit pada saat situasi padat.
IDXChannel - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menargetkan port time alias proses bongkar muat kapal di Pelabuhan Merak kurang dari 45 menit pada saat situasi padat. Sebab, saat ini proses bongkar muat kapal masih sekitar satu jam.
GM ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Rudi Sunarko menjelaskan, upaya penurunan waktu bongkar muat ini diharapkan mampu mengurangi risiko antrean kendaraan pada saat puncak arus mudik Lebaran 2025.
"Pada kondisi yang sangat padat, tentu kami akan mempercepat proses bongkar muat, sehingga port time yang biasanya satu jam, diupayakan kurang dari satu jam, misal bisa 45 menit, bisa lebih kecil dari itu," ujarnya dalam konferensi pers di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (25/3/2025).
Lebih lanjut, Rudi menjelaskan, pihaknya akan menerapkan rekayasa operasi Tiba Bongkar Berangkat (TBB). Sehingga, lewat proses ini nantinya pelabuhan Bakauheni tidak melayani proses muat, kapal dari Pelabuhan Merak yang tiba di Bakauheni hanya melayani proses bongkar, kemudian kembali lagi ke Merak untuk mengangkut penumpang.
"Kebijakan TBB sudah diterapkan untuk pelabuhan di Ciwandan. Jadi setelah bongkar, kapal langsung balik lagi, namun memang kalau traffic padat di Merak, kami juga akan melakukan pola TBB tersebut," kata dia.
Saat periode normal, kata dia, Pelabuhan Merak masih mengoperasikan sebanyak 28 kapal. Namun, jumlah kapal tersebut akan ditambah seiring peningkatan jumlah penumpang menjelang puncak arus mudik.
Ketika jumlah penumpang meningkat, pada level padat ASDP akan mengoperasikan sebanyak 30 armada kapal di Pelabuhan Merak. Hingga pada situasi yang sangat pada, ASDP akan mengoperasikan sebanyak 36-36 kapal per harinya.
"Pada hari biasanya, kemarin kita mengoperasikan 28 kapal, kalau padat, kita naikan menjadi 30 armada kapal, kalau kondisinya sangat pada bisa kita mengoperasikan 34-36 kapal," ujar dia.
Di samping itu, Rudi menjelaskan pembagian segmentasi penumpang kapal antar pelabuhan diharapkan juga bisa memperlancar arus mudik di Pelabuhan Merak. Penumpang kendaraan bermotor akan dialihkan melalui pelabuhan Ciwandan, sedangkan truk logistik akan dialihkan lewat pelabuhan BBJ.
"Pada puncak arus mudik kita operasikan kapal kapasitas besar, sehingga perpindahan dari darat ke laut bisa lebih cepat. Kita memberlakukan tiga prioritas pada saat normal, padat, dan sangat padat," kata dia.
Sebelumnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memproyeksikan jumlah penumpang yang diangkut selama periode Lebaran 2025 sebanyak 4.564.406 penumpang. Sebanyak 56 persen atau setara 2,55 juta penumpang melakukan penyebrangan di ruas Merak-Bakauheni.
Jumlah proyeksi angkutan penumpang selama periode Lebaran ini naik sekitar 10 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, 2024. Sedangkan potensi jumlah kendaraan yang bakal diangkut selama periode Lebaran 2025 sebanyak 1.130.496 unit atau meningkat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain 56 persen dari Pelabuhan Merak, lebih jauh Heru menjelaskan, berdasarkan market share penumpang jasa angkutan penyeberangan selama Lebaran, kontribusi juga datang dari ruas Ketapang-Gilimanuk sebesar 29 persen, ruas Kayangan-Pototano 4 persen, dan ruas lintas lainnya 11 persen. Selama periode mudik Lebaran, ASDP menyiapkan setidaknya 56 pelabuhan dan 59 kapal.
(Dhera Arizona)