ASEAN Gelar Pertemuan dengan China dan Negara Teluk di Tengah Gejolak Tarif
Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) menggelar pertemuan tingkat tinggi perdana dengan China dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).
IDXChannel - Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) menggelar pertemuan tingkat tinggi perdana dengan China dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Kuala Lumpur, Malaysia pada Selasa (27/5/2025).
Dilansir dari AP, pertemuan ini digelar di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, khususnya karena kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
“Saya yakin kemitraan ASEAN-GCC tidak pernah lebih penting daripada saat ini, saat kita menavigasi lanskap global yang semakin kompleks yang ditandai oleh ketidakpastian ekonomi dan tantangan geopolitik,” kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam pertemuan antara ASEAN dengan GCC.
Selain Malaysia, ASEAN juga beranggotakan Indonesia, Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. GCC terdiri dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Kuwait, Oman, dan Bahrain.
GCC adalah mitra dagang terbesar ketujuh ASEAN, dengan total perdagangan mencapai USD130,7 miliar pada 2023.
"GCC sudah memiliki hubungan yang kuat dengan AS dan ingin dekat dengan China juga," kata Anwar sebelum pertemuan.
Beijing akan diwakili Perdana Menteri Li Qiang dalam pertemuan puncak ASEAN-China-GCC. Negeri Tirai Bambu tersebut meningkatkan pengaruhnya di kawasan Timur Tengah dalam beberapa tahun ke belakang.
ASEAN menjalankan kebijakan luar negeri yang netral dengan merangkul baik Beijing maupun Washington. Namun, banyak negara ASEAN terancam tarif tinggi AS dengan besaran sekitar 30-40 persen. (Wahyu Dwi Anggoro)