ASEAN Jadi Prioritas Utama untuk Australia dan Jepang
Australia dan Jepang menyampaikan komitmen untuk lebih memperdalam kolaborasi dengan kawasan ASEAN.
IDXChannel - Negara-negara ASEAN menjadi prioritas utama untuk Australia dan Jepang. Kedua negara itu menyampaikan komitmen untuk lebih memperdalam kolaborasi dengan kawasan ASEAN.
"Sentralitas ASEAN sangat penting bagi Australia, kami memiliki kepercayaan yang sama terhadap kawasan ini. ASEAN adalah tempat letak takdir ekonomi Australia. Kami tengah membangun di atas landasan yang kuat, dan masih banyak lagi potensi yang belum dimanfaatkan," kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di hari kedua ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta (6/9/2023).
Dia menambahkan, kerja sama akan dijalin pada isu-isu seperti pertanian, keamanan energi, infrastruktur, dan pendidikan.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, hubungan penting antara Jepang dan Indonesia telah menjadi pendorong kuat untuk ekonomi global.
Dia menegaskan Jepang mendukung ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
"ASEAN dan Jepang akan mengadakan KTT Peringatan 50 tahun akhir Desember ini di mana sebuah visi baru untuk ASEAN-Jepang akan diluncurkan," katanya.
Sementara itu, di hari kedua AIPF menampilkan diskusi panel, briefer, dan CEO fireside chat dengan subtema "Green Infrastructure and Resilient Supply Chain".
Diskusi panel itu dihadiri CEO Loca Laos, Executive Chair dan Founder Aspen Medical, Special Advisor President Asian Infrastructure Investment Bank.
Ada juga Direktur Keuangan Pertamina, Direktur Keuangan MIND ID, Chief Commercial Officer, Logistik DP World Asia Pasifik, serta Vice President and Head of Future Business Group Hyundai Motor ASEAN Headquarter.
Selama diskusi disorot perlunya komitmen dan partisipasi yang kuat dari sektor swasta dalam menciptakan rantai pasokan yang tangguh dan hijau di tengah guncangan dan gangguan di masa depan yang juga perlu diantisipasi oleh kawasan.
Lebih lanjut, briefing oleh Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Pahala Mansury, menggarisbawahi strategi pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero pada tahun 2050.
Di antaranya adalah membangun infrastruktur hijau, meningkatkan kapasitas energi terbarukan, meningkatkan produksi biofuel, mengembangkan klaster industri hijau (seperti ASEAN Grid) untuk mendukung ekosistem EV, dan kebijakan konektivitas, seperti pengembangan pelabuhan hijau. (NIY)