News

Atasi Banjir, Pramono Optimalkan Pintu Air ke Arah Ciliwung hingga BKT

Muhammad Refi Sandi 04/03/2025 19:45 WIB

Pramono Anung menginstruksikan untuk mengoptimalkan pintu air ke arah Ciliwung Lama atau Istiqlal dan Istana Negara, hingga pintu Sodetan Ciliwung ke arah BKT.

Atasi Banjir, Pramono Optimalkan Pintu Air ke Arah Ciliwung hingga BKT. (Foto: Raka/MNC Media)

IDXChannel - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menginstruksikan untuk mengoptimalkan pintu air ke arah Ciliwung Lama atau Istiqlal dan Istana Negara, hingga pintu Sodetan Ciliwung ke arah Banjir Kanal Timur (BKT) demi mengurangi dampak banjir.

Hal itu disampaikan Pramono ke Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Ika Agustin,  usai meninjau langsung ketinggian air di Pintu Air Manggarai pada Selasa (4/3/2025) sore. Diketahui ketinggian air (TMA) di Pintu Air Manggarai telah mencapai 850 centimeter atau Siaga 2.

"Jadi yang kita buka ya, yang ke arah Ciliwung Lama dioperasikan satu pintu dibuka penuh setinggi 175 cm. Ke arah banjir Kanal Barat, dioperasikan tiga pintu dibuka setinggi 800 cm. Kemudian air ke Istiqlal dioperasikan dua pintu dan untuk itu dijaga dan kami juga menjamin Istiqlal enggak akan banjirlah,” kata Pramono.

“Tadi saya sudah minta kepada Bu Ika itu sampai dengan 400 meter. Kemudian Jembatan Merah sampai dengan 300 cm. Kemudian air tangki yang dioperasikan dua pintu air dibuka penuh 400 meter," sambungnya.

Lebih lanjut, dia menginstruksikan Pompa Pluit untuk dioperasikan secara keseluruhan. Menurut Pramono, pihaknya telah mengoperasikan pompa air di 500 titik, 200 di antaranya berada si Jakarta Utara.

Lebih lanjut, Pramono mengimbau warga yang berada di bantaran Kali Ciliwung Lama agar waspada air limpasan terutama di wilayah Pegangsaan, Kenari, Cikini, Kwitang, Kebon Sirih, Senen, Gambir, Pasar Baru, Kebon Kelapa, Kartini, Mangga Dua Selatan, Pademangan, Mangga Besar, dan Pinangsia.

“Tapi saya tadi minta kepada Bu Ika yang bertanggung jawab sebagai Kepala Dinas Sumber Daya Air ini untuk betul-betul dijaga," ujarnya.

Sementara itu, untuk rencana jangka panjang Pemprov DKI Jakarta bakal melaksanakan pengerukan kali, menambah sodetan, hingga sumur resapan di Jakarta sebagai langkah penanganan banjir Jakarta.

"Ya jangka panjang pengerukan dilakukan, sodetan dilanjutkan kembali, sumur resapan tidak lagi dibuat di jalan tetapi di saluran-saluran air. Jadi hal-hal yang kita lakukan kita lanjutkan yang baik-baik," kata dia.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE