News

Badai Petir di Wilayah Eropa Berpotensi Sebabkan Cuaca Ekstrem

Kunthi Fahmar Sandy 11/06/2025 02:11 WIB

Beberapa wilayah dapat mencapai 10C (50F) di atas suhu normal musiman, sementara Italia bersiap menghadapi panas tinggi.

Badai Petir di Wilayah Eropa Berpotensi Sebabkan Cuaca Ekstrem (FOTO:Dok Laman The Guardian)

IDXChannel - Badai petir hebat yang melanda beberapa wilayah Eropa selama beberapa hari terakhir diperkirakan menyebabkan cuaca ekstrem atau suhu tinggi pada pekan ini. 

Dilansir dari laman The Guardian Selasa (10/6/2025), beberapa wilayah dapat mencapai 10C (50F) di atas suhu normal musiman, sementara Italia bersiap menghadapi panas tinggi. 

Florence di Tuscany diperkirakan mencapai suhu 39C pada Kamis dan sepanjang akhir pekan. Jerman, Prancis, dan Belgia juga akan menghadapi cuaca panas mulai Rabu, dengan suhu tertinggi yang tersebar luas sedikitnya 9C di atas suhu rata-rata Juni. 

Banyak wilayah Eropa lainnya diperkirakan mengalami suhu 5-7C di atas suhu normal. Hal ini disebabkan oleh sistem tekanan tinggi yang menciptakan kubah panas di wilayah tersebut, sehingga udara yang tenggelam terkompresi dan menghangat saat turun, sehingga panas terperangkap di dekat permukaan.

Sementara itu, Afrika Selatan dilanda badai dahsyat yang telah memicu peringatan cuaca buruk di seluruh negeri. Selama akhir pekan, Western Cape dan Northern Cape terjadi badai. 

Seiring berjalannya waktu, badai kemungkinan menguat dan bergerak ke arah timut dan membawa cuaca ekstrem ke wilayah tengah dan timur.

Kondisi ini menyebabkan penurunan suhu yang signifikan, dengan suhu tertinggi di siang hari di beberapa wilayah turun hingga lebih dari 7C di bawah suhu rata-rata musiman. Angin kencang membuat udara terasa semakin dingin.

Hujan deras juga melanda Eastern Cape, dengan wilayah pesisir diperkirakan dilanda hujan lebih dari 100 mm, sehingga berpotensi menyebabkan banjir.  Angin kencang yang melanda wilayah tersebut diperkirakan menguat hingga sekitar 60mph (100km/jam) yang memperburuk dampak badai. 

Hujan salju juga diperkirakan turun, dengan akumulasi signifikan yang kemungkinan menyebabkan gangguan perjalanan dan tantangan infrastruktur yang meluas.

Cuaca ekstrem ini merupakan hasil dari sistem cut-off low yang kuat, yang terjadi saat area bertekanan rendah terpisah dari aliran utama. Hal ini memungkinkan udara dingin dan kering turun dari ketinggian yang lebih tinggi dan bercampur dengan uap air di permukaan untuk menghasilkan campuran hujan, angin, dan salju yang mudah menguap yang telah menghantam sebagian besar wilayah negara tersebut.

Pihak berwenang Afrika Selatan mendesak penduduk untuk tetap waspada, membatasi perjalanan, dan memantau informasi cuaca resmi selama beberapa hari mendatang.

(kunthi fahmar sandy)

SHARE