News

Banjir di Nunukan Kaltara, BNPB Sebut 11.230 Jiwa Terdampak

Binti Mufarida 27/09/2023 07:15 WIB

Banjir yang dipicu oleh hujan di wilayah hulu perbatasan antara Malaysia-Indonesia itu juga menyebabkan sebanyak 1.198 rumah terdampak

Banjir di Nunukan Kaltara, BNPB Sebut 11.230 Jiwa Terdampak (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 11.230 jiwa dari 3.976 KK terdampak bencana banjir di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), yang terjadi sejak Rabu, (20/9). 

Satu warga dilaporkan meninggal dunia. "Banjir yang dipicu oleh hujan di wilayah hulu perbatasan antara Malaysia-Indonesia itu juga menyebabkan sebanyak 1.198 rumah terdampak termasuk 51 unit fasilitas umum dan 54 hektare lahan pertanian turut terendam," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Rabu (27/9/2023).

Aam sapaan akrab Abdul Muhari mengatakan sebanyak 230 jiwa dari 62 KK masih mengungsi ke rumah kerabat maupun tenda darurat pengungsian mandiri maupun yang didirikan oleh lintas instansi. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Arief Budiman melaporkan warga meninggal dunia setelah tepeleset kemudian hanyut dan tenggelam. 

"Meninggal karena terpeleset dari rumahnya dan tenggelam karena banjir di Kecamatan Sembakung," jelas Arief.

Sementara itu seorang warga yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan dalam kondisi selamat. "Anak yang hilang sudah ditemukan," imbuhnya.

Lebih lanjut menurut Arief, banjir telah berangsur surut dan saat ini masih merendam dua desa di Kecamatan Sembakung Atulai serta enam desa di Kecamatan Sembakung.

Penurunan Tinggi Muka Air (TMA) hingga 50 sentimeter juga terpantau di wilayah Kecamatan Sembakung. Dengan adanya penurunan tersebut, maka elevasi sungai pun turun menjadi 4,5 meter dibanding hari sebelumnya yang mana mencapai posisi 5,05 meter.

"Banjir sisa menggenangi dua kecamatan, yaitu Sembakung Atulai ada dua desa dan Sembakung enam desa. Untuk Kecamatan Sembakung ada penurunan ketinggian air sekitar 50 dari kemarin," jelas Arief.

Dengan alasan keamanan dan keselamatan, pihak PLN setempat masih memadamkan aliran listrik. Sebab, banjir masih belum benar-benar surut sepenuhnya di beberapa titik.

"PLN masih dimatikan, semua fasilitas umum masih terendam," kata Arief.

Sebagai upaya penanganan darurat, lintas instansi terkait mulai dari BPBD Kabupaten Nunukan, Tagana Dinas Sosial, TNI, Polri, Satpol PP, relawan Destana, relawan kecamatan telah memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi maupun warga terdampak. 

Dinas Kesehatan turut membuka pelayanan kesehatan gratis bagi para warga. Selain itu, distribusi bantuan logistik serta peralatan juga sudah disalurkan.

(SAN)

SHARE