News

Bank Dunia: Negara Berkembang Lebih Rawan Banjir Besar dan Kekeringan Parah

Wahyu Dwi Anggoro 21/05/2024 21:12 WIB

Bank Dunia memperingatkan negara-negara berkembang lebih rawan bencana kekeringan dan banjir dibandingkan negara-negara maju.

Bank Dunia: Negara Berkembang Lebih Rawan Banjir Besar dan Kekeringan Parah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Dunia memperingatkan negara-negara berkembang lebih rawan bencana kekeringan dan banjir dibandingkan negara-negara maju.

Peringatan tersebut disampaikan Bank Dunia dalam laporan berjudul Water for Shared Prosperity yang dirilis di sela-sela World Water Forum 2024 di Bali pekan ini.

"Perlu untuk memperkuat ketahanan terhadap risiko hidroklimat,"  kata Manuela V Ferro, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik dan pemimpin delegasi lembaga keuangan internasional tersebut di World Water Forum 2024, dalam keterangan persnya pada Senin (20/5/2024).

Perubahan iklim memperbesar risiko terkait air. Antara 2000 dan 2021, negara-negara berkembang mengalami kekeringan yang lebih parah dan banjir yang berlangsung lebih lama dibandingkan rekan-rekannya yang sudah maju. 

Hal in memiliki dampak jangka panjang terhadap gizi, angka kehadiran di sekolah, dan kesejahteraan ekonomi. Negara-negara berkembang sangat bergantung kepada sektor-sektor yang bergantung pada air, khususnya pertanian, sebagai sumber pekerjaan. 

Secara global, lebih dari 800 juta orang berisiko tinggi mengalami kekeringan, sementara itu, 1,6 miliar orang tinggal di daerah rawan banjir.
.
Laporan Water for Shared Prosperity menyertakan rekomendasi khusus tentang berbagai cara meningkatkan ketahanan air di negara-negara berkembang, termasuk perlindungan terhadap air tanah yang menipis dan reforestasi dan investasi pada infrastruktur penyimpanan air guna mencegah limpasan air dan memastikan ketersediaan air pada musim kemarau. (WHY)

SHARE