Banyak Jalan Rusak, MTI Sebut Daerah Sulit Tersentuh Anggaran Infrastruktur
Masih ada kesenjangan infrastruktur, utamanya jalan yang belum tersentuh dan berbanding terbalik dengan massifnya pembangunan.
IDXChannel - Video viral yang diunggah oleh Bima yang mengkritik jalan rusak di Lampung mendapatkan respons dari Jokowi, bahkan proyek perbaikan akan diambil alih pemerintah. Tak hanya di sana, jalan rusak juga dirasakan kepala negara saat berkunjung di Jambi.
Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan masih ada kesenjangan pembangunan infrastruktur, utamanya jalan yang belum tersentuh dan berbanding terbalik dengan massifnya pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat.
"Sejumlah jalan rusak di daerah seakan sulit tersentuh anggaran pembangunan dari pusat," kata Djoko dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (21/5/2023).
Padahal menurutnya Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua terus menggenjot pembangunan infrastruktur termasuk jalan tol.
"Pembangunan infrasruktur yang merata dapat menjadi penggerak ekonomi suatu negara. Namun faktanya di republik ini kesenjangan infrastrukturnya masih jauh," ujarnya.
Menurutnya, di tengah gencarnya pembangunan jalan tol Trans Jawa, Trans Sumatera dan lainnya, ada ketimpangan antara jalan desa, jalan kabupaten, jalan provinsi hingga jalan nasional yang jauh dari kata layak.
"Entah itu rusak atau belum diaspal, hingga kendaraan sulit untuk melintas. Alhasil, roda perekonomian yang harus bisa menyentuh ke dusun-dusun jelas bisa terhambat," tuturnya.
Meski sudah ada pembagian kewenangan membangun jalan, tanggungjawab jalan nasional berada di pemerintah pusat, jalan provinsi tanggungjawab gubernur, jalan kabupaten atau kota tanggung jawab bupati atau walikota tapi buruknya tata kelola pemerintahan turut memperparah kondisi jalan di daerah.
"Andai ada anggaran untuk pembangunan infrastrutur jalan, kerap anggaran itu dikorupsi oleh oknum kepala daerah. Karena anggaran terbesar dalam APBD adalah membangun infrastruktur jalan," sebut Djoko.
Dia menambahkan, jalan yang sebenarnya menjadi akses beraktivitas justru mengkhawatirkan untuk digunakan. Selain menghambat perjalanan namun juga sering menimbulkan kecelakaan hingga merenggut korban jiwa.
"Mirisnya, meskipun masyarakat sudah menyampaikan aspirasi ke pemda, namun hasilnya tidak seusai harapan masyarakat. Terkadang truk-truk besar yang lalu lalang dengan muatan puluhan ton (melebihi muatan) turut memperparah kondisi jalan," pungkasnya. (TYO)