News

Barito Selatan Terendam Banjir, 15.268 Jiwa Terdampak

Binti Mufarida 06/04/2023 10:33 WIB

Lima kecamatan di wilayah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah terendam banjir sejak akhir Maret 2023.

Barito Selatan Terendam Banjir, 15.268 Jiwa Terdampak. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Lima kecamatan di wilayah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah terendam banjir sejak akhir Maret 2023. Sebanyak 4.914 KK atau 15.268 jiwa yang berada di lima kecamatan tersebut terdampak.

Kejadian banjir terjadi pasca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Jumat (31/3/2023) menyebabkan meluapnya Sungai Barito hingga pemukiman warga. Sementara, lima kecamatan terdampak yakni Kecamatan Dusun Selatan, Kecamatan Dusun Hilir, Kecamatan Dusun Utara, Kecamatan Karau Kuala dan Kecamatan Jenamas.

Banjir juga merendam beberapa bangunan, yaitu 2.988 unit rumah warga, 18 sarana Pendidikan, 2 unit fasilitas kesehatan, 27 unit rumah ibadah dan 42 ruas jalan terendam dengan ketinggian muka air bervariasi antara 30 hingga 200 centimeter.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Selatan sejak awal terjadi banjir telah melakukan kaji cepat situasi.

Antara lain pendataan, pemantauan debit air dan mendirikan posko dapur umum di dua lokasi berbeda guna mempermudah pemenuhan kebutuhan permakanan bagi para warga.

“Selain itu, bersama dinas terkait juga melakukan langkah-langkah penanganan lebih lanjut. Hingga kini personil BPBD masih berada di lokasi untuk melakukan penanganan,” ungkap Aam sapaan akrab Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Kamis (6/4/2023).

Lebih lanjut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan prakiraan cuaca untuk wilayah Kalimantan Tengah pada Kamis (6/4) dan Jumat (7/4) berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. 

“Sementara itu berdasarkan analisa InaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Barito Selatan memiliki tingkat risiko bencana banjir pada level sedang hingga tinggi,” kata Aam.

Menyikapi hal tersebut, Aam mengimbau kepada seluruh pihak di daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan menghadapi bencana banjir.

Bagi pemerintah daerah dapat melakukan normalisasi sungai jika memungkinkan untuk penanganan jangka menengah, memantau debit air, memperkuat struktur tanggul dan memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir.

“Bagi masyarakat agar mempersiapkan diri dengan pengetahuan penanganan banjir, membuat jalur evakuasi dan memperhatikan perkembangan cuaca di wilayahnya,” imbaunya. 

(SLF)

SHARE