Belanda Didesak Bayar Ganti Rugi Terkait Perbudakan di Masa Kolonial
Sejumlah aktivis mendorong Belanda membayar kompensasi terkait praktik perbudakan di masa lalu. Mereka menyatakan permintaan maaf saja tidak cukup.
IDXChannel - Sejumlah aktivis mendorong Belanda membayar kompensasi terkait praktik perbudakan di masa lalu. Mereka menyatakan permintaan maaf saja tidak cukup.
Belanda memeringati 161 tahun penghapusan perbudakan pada Senin (1/7/2024). Para aktivis mempertanyakan ketulusan permintaan maaf pihak berwenang Belanda.
“Mereka meminta maaf namun mereka mengabaikan dampak sistem perbudakan yang masih terasa hingga kini,” kata Barryl Biekman, aktivis anti-perbudakan, dilansir dari Reuters.
Belanda sampai saat ini tutup mulut terkait kemungkinan pembayaran kompensasi. Sebagai gantinya, negara tersebut menawarkan dana bantuan sosial sebesar EUR200 juta.
"Dana tersebut akan bermanfaat bagi keturunan budak dan kelompok lain, dengan tujuan melawan efek berbahaya dari masa lalu di masa kini," kata pemerintah Belanda dalam pernyataannya.
Gagasan mengenai reparasi perbudakan transatlantik sudah ada sejak lama, namun baru-baru ini mendapatkan momentum di seluruh dunia.
Para penentang mengatakan bahwa generasi sekarang tidak seharusnya bertanggung jawab atas kesalahan masa lalu, sementara para pendukung mengatakan dampak praktik perbudakan di masa lalu masih terasa hingga kini.
Para penentang juga khawatir pembayaran kompensasi akan memicu krisis politik di Belanda. Negeri Kincir Angin tersebut kini didominasi kelompok sayap kanan ekstrem.
"Permintaan maaf saja tidak cukup," kata Rhoda Arrindell, aktivis kemerdekaan Sint Maarten.
Belanda saat ini masih menguasai sejumlah pulau di wilayah Karibia, termasuk Aruba dan Sint Marteen. (WHY)