Beredar Isu Reshuffle Kabinet, Begini Tanggapan Istana
Isu perombakan kabinet atau reshuffle kembali mencuat di akhir kepemimpinan Jokowi. Istana pun buka suara merespons hal tersebut.
IDXChannel - Isu perombakan kabinet atau reshuffle kembali mencuat di akhir kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi). Sejumlah menteri di dalam kabinet Indonesia Maju dikabarkan akan diganti.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ade Irfan Pulungan, pun buka suara merespons isu tersebut. Ia mengaku belum mendapat informasi soal adanya reshuffle dalam waktu dekat.
Dia juga menegaskan reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Ya itu kan spekulasi yang terjadi di publik, kita belum bisa memastikan apakah itu kebenaran dan kepastiannya, kembali lagi kepada hak prerogatif presiden," kata Ade Irfan saat dikonfirmasi IDX Channel, Selasa (13/8/2024).
Meski begitu, dia tidak membantah telah mendengar isu-isu soal reshuffle kabinet dalam beberapa minggu belakangan ini. Namun, wacana tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya.
"Tapi memang beberapa minggu ini, beredar isu-isu tentang adanya rencana reshuffle kan. Tapi kan tidak bisa jadi kebenaran kan," kata Ade Irfan.
Ade menegaskan, hingga kini belum ada kepastian dari Presiden Jokowi soal reshuffle kabinet. Ia juga meminta agar publik tidak mendesak Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle. Sebab, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Ya enggak bisa. Itu kan hak prerogatif Presiden. Tanya ke Presiden dong. Dan enggak bisa kita desak juga Presiden untuk reshuffle. Kabinet itu adalah para pembantunya ya, yang melaksanakan pemerintahan, jadi kebutuhannya hak prerogatif Presiden," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat merespons kabar adanya perombakan atau reshuffle kabinet yang salah satunya Bahlil Lahadalia disebut bakal menjadi Menteri ESDM. Ia justru mempertanyakan dari mana isu tersebut beredar.
“Katanya siapa?” kata Jokowi saat ditanya awak media terkait isu Bahlil Lahadalia menjadi Menteri ESDM, Kamis (1/8/2024).
Jokowi enggan menanggapi isu terkait adanya perombakan atau reshuffle di kabinet pemerintahannya. Kemudian, saat ditanya apakah ada reshuffle dalam waktu dekat, kepala negara menuturkan tak menutup kemungkinan adanya reshuffle jika diperlukan.
“Katanya siapa. Ya isu tidak usah saya jawab. Ya bisa saja kalau diperlukan, kalau diperlukan,” tuturnya.
(Febrina Ratna)