News

Bertemu PM Palestina, Bamsoet Kutuk Sikap Brutal Israel

Suparjo Ramalan 25/08/2024 15:25 WIB

Data per 22 Agustus 2024 mencatat rakyat Palestina yang tewas mencapai 40.265 orang dan korban luka sebanyak 93.144 orang.

Bertemu PM Palestina, Bamsoet Kutuk Sikap Brutal Israel (FOTO:Dok Ist)

IDXChannel - Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengutuk sikap brutal militer Israel terhadap bangsa Palestina

Pernyataan ini disampaikan saat bertemu dengan Perdana Menteri Palestina 2019-2024 Mohammad Shtayyeh di Jakarta, Minggu (25/8/24).

Data per 22 Agustus 2024 mencatat rakyat Palestina yang tewas mencapai 40.265 orang dan korban luka sebanyak 93.144 orang. Dimana mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak. 

Agresi Israel menyebabkan indeks pembangunan manusia di Gaza mundur 20 tahun. Selain itu 1,7 juta orang atau lebih dari 75 persen warga Gaza terusir dari tempat tinggalnya.

"Sikap Indonesia hingga kini masih tegas mendukung Palestina dalam mewujudkan kemerdekaannya. Indonesia juga bersyukur bahwa saat ini semakin banyak dukungan dunia internasional terhadap Palestina,” ujar Bamsoet melalui keterangan pers, Minggu (25/8/2024). 

Hingga Juni 2024, tercatat 145 negara dari 193 negara PBB mengakui Palestina sebagai negara. Dukungan juga datang dari negara Eropa, di mana 12 dari 27 negara Eropa telah mengakui negara Palestina.

Hadir antara lain Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Alshun dan Bagian Hubungan Internasional Kelompok Fatah Palestina Zayoud Faraj. 

Dia memastikan, Indonesia mengupayakan diplomasi parlemen untuk mendorong pengakuan kedaulatan Palestina oleh negara-negara Asia, khususnya ASEAN. Saat ini Indonesia dan Malaysia telah memprakarsai pembentukan Forum Parlemen Asia Tenggara untuk Kemerdekaan Palestina.

Di forum multilateral, sejak 2012 Palestina telah resmi disahkan sebagai non member observer state PBB melalui Resolusi Majelis Umum PBB, di mana Indonesia menjadi co-sponsor resolusi tersebut. Ini memiliki makna simbolis sekaligus strategis bagi Palestina, sebagai pengakuan dunia internasional atas eksistensi negara Palestina.

"Sejak 30 September 2015, bendera Palestina juga secara resmi berkibar di Markas Besar PBB di New York, berkat dukungan mayoritas negara-negara anggota PBB. Tentunya termasuk Indonesia," tutur Bamsoet. 

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini memaparkan, upaya melalui forum negara-negara OKI juga dilakukan Indonesia dalam mengakhiri agresi militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Pada 11 November 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri KTT Luar Biasa Gabungan Liga Arab-OKI di Riyadh yang menyepakati resolusi antara lain mendesak masuknya bantuan kemanusiaan segera, mendorong investigasi kejahatan Israel, pemberian mandat bagi menteri luar negeri RI sebagai salah satu utusan khusus Komisi Liga Arab-OKI untuk memulai proses perdamaian.

Sebagai tindak lanjut KTT Luar Biasa tersebut, para utusan khusus melakukan kunjungan diplomasi ke negara-negara Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB pada 20-22 November 2023, di antaranya Tiongkok, Rusia, Inggris dan Prancis. 

Para utusan khusus juga bertemu sejumlah pimpinan tinggi organisasi internasional seperti Sekjen PBB, Direktur.Jenderal WHO, Presiden ICRC dan Komisaris Tinggi HAM.

"Pada 5 Maret 2024, Indonesia kembali berpartisipasi dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri Luar Biasa OKI. Hasilnya, antara lain mendesak dilanjutkannya bantuan pendanaan PBB untuk pengungsi Palestina di Timur Dekat, mendukung proses gugatan terhadap Israel pada Mahkamah Internasional yang diajukan Afrika Selatan, serta menggalang dukungan internasional untuk keanggotaan Palestina pada PBB," katanya. 

(Kunthi Fahmar Sandy)

SHARE