Biaya Hidup Meningkat, Warga Eropa Mogok Kerja dan Tuntut Kenaikan Upah
Mogok kerja dan protes secara besar-besaran sedang terjadi di negara-negara Eropa. Hal itu dipicu lonjakan harga energi dan biaya hidup.
IDXChannel - Mogok kerja dan protes secara besar-besaran sedang terjadi di negara-negara Eropa. Hal itu dipicu lonjakan harga energi dan biaya hidup.
Berikut ulasan aksi demonstrasi yang terjadi di beberapa negara Eropa yang dikutip dari Reuters:
Prancis
Lalu lintas kereta domestik di Prancis berhenti hampir setengahnya pada hari Selasa karena serikat pekerja mengadakan mogok kerja nasional. Hal ini mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sekolah dan beberapa sektor publik lainnya.
Para demonstran berusaha memanfaatkan kemarahan warga atas inflasi yang tinggi selama beberapa dekade. Hal itu untuk memperluas aksi demonstrasi dari kalangan industri di kilang minyak selama berminggu-minggu ke sektor lain.
Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Paris pada hari Minggu untuk memprotes melonjaknya harga.
Inggris
Perserikatan kerja Inggris telah mengeluarkan peringatan jika akan ada keterlambatan pengiriman bir dikarenakan sekitar 1.000 kurir di GXO melakukan mogok kerja sejak akhir bulan lalu karena permasalahan gaji.
Serikat Pekerja dan Komunikasi Inggris, yang mewakili 115.000 pekerja pos Royal Mail, juga mengadakan pemogokan kerja sejak akhir September hingga awal Oktober kemarin karena negosiasi gaji yang alot dan perubahan operasional.
Hal ini akan semakin buruk karena ratusan pekerja di pelabuhan Liverpool akan melakukan mogok kerja pada tanggal 24 Oktober mendatang.
Lebih dari 300.000 anggota serikat perawat terbesar di Inggris telah mulai memberikan suara atas pemogokan kerja untuk menuntut kenaikan gaji. Dokter junior dan pekerja ambulans juga berencana untuk memberikan suara atas gaji. Pekerja kereta api juga melakukan mogok serupa menuntut kenaikan gaji dan keamanan kerja.
Jerman
Pilot maskapai penerbangan Eurowings Lufthansa telah memulai mogok kerja sejak tanggal 16 Oktober dan diperkirakan akan berakhir pada 19 Oktober nanti. Hal ini berakibat pada jadwal terbang dan puluhan ribu untuk mengganti kerugian penumpang.
Hungaria
Ribuan siswa dan orang tua Hungaria melakukan protes pada 14 Oktober. Aksi demonstrasi ini berjalan selama dua minggu untuk mendukung guru yang telah dipecat karena bergabung dengan aksi mogok untuk kenaikan upah, dan lebih banyak guru diperingatkan tentang pemecatan.
Republik Ceko
Demonstrasi dipimpin oleh kelompok dan partai sayap kanan dan termasuk penganut Komunis terhadap penanganan pemerintah atas melonjaknya harga energi.
Selain itu, keanggotaan NATO dan Uni Eropa berhasil menarik perhatian Puluhan ribu warga Ceko untuk ikut serta pada demo yang diadakan di ibukota Praha pada 28 September.
Belgia
Ribuan orang turun ke jalan di Brussels pada 21 September untuk memprotes melonjaknya harga energi dan biaya hidup. Protes serupa terjadi pada bulan Juni dengan partisipan 70.000 pekerja.
Penulis: Ahmad Fajar
(FRI)