Biaya Pengobatan Bisa Lebih Murah, Kemenkes Dorong Pengadaan Alat Kesehatan Dalam Negeri
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong produksi alat kesehatan di dalam negeri untuk menurunkan biaya pengobatan.
IDXChannel - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong produksi alat kesehatan di dalam negeri untuk menurunkan biaya pengobatan. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) Kemenkes RI Lucia Rizka Andalucia menyambut baik inovasi alat kesehatan Mobile X-ray (Elva JollyPlus 301) dan fasilitas produksi Dialyzer (RenaCare) buatan PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui PT Forsta Kalmedic Global.
Mobile x-ray merupakan perangkat radiografi yang dapat dipindahkan atau dibawa ke berbagai lokasi untuk mengambil gambar sinar-x. Berbeda dengan mesin sinar-x stasioner yang biasanya ditempatkan di ruang radiologi di rumah sakit atau klinik, mesin sinar-x portabel atau mobile ini dirancang untuk digunakan di tempat-tempat yang mungkin sulit dijangkau oleh pasien, seperti ruang perawatan intensif (ICU), ruang operasi, atau bahkan di rumah pasien.
Sementara itu, Dialyzer merupakan bahan habis pakai (consumables) penting dalam tindakan hemodialisis atau cuci darah. Berdasarkan data BPJS Kesehatan, cuci darah dinyatakan sebagai tindakan dengan biaya terbesar keempat pada pengeluaran BPJS.
Dengan adanya produk lokal dialyzer, akan memastikan pemanfaatan dana BPJS tidak hanya untuk akses kesehatan bagi pasien gagal ginjal, tetapi juga untuk mendukung industri alkes lokal dan memastikan dana tersebut menggerakkan ekonomi dalam negeri.
Rizka menjelaskan Mobile X-ray sendiri merupakan alat rontgen mobile dengan ukuran yang tidak terlalu besar sehingga bisa digunakan di klinik dan di puskesmas untuk mempercepat diagnosis penyakit, terutama tuberkulosis (TBC).
"Banyak sekali kasus TBC yang harus kita lakukan eradikasi. Nah penemuan kasus TBC ini bisa dikonfirmasi dengan alat X-ray ini sangat penting dengan standar pelayanan kesehatan yang harus diterapkan,” ujar Rizka saat ditemui di acara peluncuran alat kesehatan Mobile X-Ray dan Dialyzer di Jakarta, belum lama ini.
Lebih lanjut Rizka mengatakan dengan adanya produksi dalam negeri diharapkan alat-alat tersebut bisa tersebar di seluruh fasilitas kesehatan.
"Semoga penggunaannya makin banyak di fasilitas kesehatan kita dan juga bisa menerapkan program kementerian kesehatan di eradikasi TBC ini," kata dia.
Selain itu ada juga alat Dialyzer untuk cuci darah pasien gagal ginjal kronis. Dengan alat cuci darah yang diproduksi dalam negeri, diharapkan ketersediaannya untuk klinik-klinik dealisia bisa lebih cepat, murah, dan merata di seluruh Indonesia.
"Sehingga dialisis bisa dilakukan oleh pasien-pasien yang kita nggak perlu dirujuk, dengan adanya alat dialisis yang tersebar di Indonesia kita bisa tahan ketahanan resiliensi di bidang alat kesehatan dan menjaga ketersediaan pemerataan dan keterjangkauan alat kesehatan di seluruh Indonesia,” kata Rizka.
(NIA DEVIYANA)