BNPB Beri Bantuan Rp11,5 Miliar Buat Percepat Penanganan Banjir Lumajang
BNPB akan memberikan bantuan dana sebesar Rp11,5 miliar untuk percepatan penanganan bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memberikan bantuan dana sebesar Rp11,5 miliar untuk percepatan penanganan bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, dukungan bantuan ini untuk pembangunan kembali sebanyak 5 jembatan yang hancur akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.
“Dukungan BNPB memang cukup signifikan, ada 5 jembatan yang hancur akibat lahar dingin. Kita lihat jembatan penyeberangan, manusia, motor, dan ada jalur piket Nol Kilometer 59 yang sempat putus akibat longsor itu sudah bisa diakses kembali,” kata Aam sapaan akrab Abdul Muhari pada Disaster Briefing, Senin (10/7/2023).
“Total hasil koordinasi kita, sementara ada Rp11,5 miliar dukungan yang akan disalurkan oleh BNPB dalam bentuk perbaikan jembatan 2 unit, bronjong untuk membatasi atau meninggikan batas aliran lahar dingin supaya tidak melebar ke jalur-jalur pemukiman warga,” tambahnya.
Aam juga menjelaskan, ada sebanyak 1.038 jiwa yang mengungsi akibat kejadian bencana ini. Dia mengaku, saat ini masih dilakukan diskusi apakah akan dilakukan relokasi rumah yang terdampak.
“Kita masih mendiskusikan itu," ujarnya.
“Tapi kalau untuk daerah yang sudah terdampak awan panas guguran di 2021 itu konsensus nyata daerah bahwa mereka tidak boleh menjadikan rumah itu sebagai tempat tinggal meskipun itu masih menjadi hak mereka. Tapi kalau akan dijadikan tempat usaha atau tempat tinggal, sementara itu masih diperbolehkan tapi tidak untuk tinggal ini yang membahayakan,” terang Aam.
Aam pun menuturkan, untuk dua jembatan yang rusak diperkirakan akan bisa dioperasikan lagi dalam 2 sampai 4 bulan ke depan.
“Ini kita harapkan bisa selesai, memang ada dua jembatan yang cukup besar yang Kementerian PUPR dan pemerintah Provinsi Jawa Timur memperkirakan mungkin dalam 2 sampai 4 bulan ke depan baru bisa dioperasikan kembali," tukas Aam.
(FAY)