News

BNPB Minta Struktur Bangunan dan Ketahanan Rumah Tinggal Diperkuat untuk Hadapi Gempa Bumi

Muhammad Refi Sandi 20/08/2025 09:39 WIB

Warga diminta melakukan pengecekan kondisi rumah akibat kerusakan yang terjadi akibat guncangan gempa.

BNPB Minta Struktur Bangunan dan Ketahanan Rumah Tinggal Diperkuat untuk Hadapi Gempa Bumi

IDXChannel - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto turun mengecek kondisi bangunan dan infrastruktur yang terdampak gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). 

Suharyanto langsung melakukan peninjauan ke lokasi terdampak gempa yakni di SDN 01 Tangkura, Poso Pesisir Selatan.

Berdasarkan pandangan visual, kerusakan terlihat dari plafon yang jatuh mengenai bangku dan meja ruang kelas. 

"Seluruh kegiatan belajar mengajar kini dihentikan sementara hingga kondisi sudah kondusif," kata Suharyanto, Rabu (20/8/2025).

Suharyanto juga menyempatkan berdialog dengan para warga terdampak di Kantor Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan. Dalam pertemuan itu, dia mendengar aspirasi dari beberapa warga. 

Kehadiran Suharyanto di tengah-tengah kondisi darurat itu melegakan puluhan pasang mata yang hadir.

Ucapan terima kasih bergelora di forum sederhana itu. Bagi mereka, kehadiran pemerintah membawa semangat dan motivasi untuk bangkit.

Dalam dialog itu, Suharyanto pun berpesan kepada para warga untuk melakukan pengecekan kondisi rumah akibat kerusakan yang terjadi akibat guncangan gempa.

"Mohon bapak dan ibu semua untuk saat ini dapat melakukan pengecekan kondisi rumah pascagempa. Apakah rumahnya ini masih dalam kondisi layak huni atau tidak. Karena upaya penguatan struktur bangunan juga kiranya dapat dilakukan untuk menjadikan rumah yang lebih tahan gempa," kata dia.

Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan menjadi lokasi paling terdampak pascagempa.

Kaji cepat sementara, Desa Tangkura tercatat delapan orang luka ringan, 49 rumah rusak berat, 34 rumah rusak ringan, tiga rumah ibadah gereja dan satu sekolah dasar terdampak.

Suharyanto juga akan memerintahkan tim gabungan untuk melakukan asesmen keseluruhan rumah ibadah yang berada di Desa Tangkura.

Apabila dinilai rentan dari segi struktur bangunan, maka disarankan untuk tidak melaksanakan kegiatan didalam bangunan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan dalam proses menjalankan ibadah.

"Setelah ini, dimohon para pemerintah daerah untuk melakukan pendataan terhadap rumah rusak yang ada akibat gempa. Nantinya BNPB akan memberikan bantuan stimulan rumah rusak sesuai dengan kategori kerusakan rumah," kata dia.

Suharyanto menekankan perlu diperkuat struktur bangunan yang ada di wilayah Kabupaten Poso.

Sebagai contoh, bangunan Gereja Jemaat Elim Masani yang masih dalam tahap rekonstruksi sebaiknya tidak digunakan terlebih dahulu apabila ada kegiatan ibadah.

Mengingat guncangan gempa dapat menimbulkan kerusakan yang cukup masif apabila kondisi struktur bangunan tersebut masih belum rampung. 

Di lokasi lain, kondisi rumah warga yang rusak juga tak luput dari ketahanan bangunan yang masih tergolong rentan. Seperti di Desa Towu, Kecamatan Poso Pesisir, rumah milik Daeng Memang mengalami kerusakan pada bagian kamar. 

Saat kejadian, wanita paruh baya tersebut sempat terkena runtuhan batako dibagian belakang tubuh saat berada di kamar tidur. Tembok bangunan yang disusun dari batako putih tampak belum diplester.

Kerangka atap diatas juga terdiri dari beberapa kayu tanpa adanya plafon. Kondisi ini cukup menjadikan kekhawatiran apabila gempa susulan kembali terjadi.

Suharyanto menambahkan, rumah yang rusak diakibatkan oleh gempa akan diberikan bantuan stimulan.

"Bantuan stimulan rumah rusak besarannya yakni rumah rusak ringan sebesar Rp15 juta, rumah rusak sedang Rp30 juta dan rumah rusak berat Rp60 juta," katanya.

(Nur Ichsan Yuniarto)

SHARE