News

BNPB Siapkan Rp60 Juta untuk Bangun Rumah Warga Terdampak Pergerakan Tanah

Ferry Bangkit Rizki 05/03/2024 18:22 WIB

Rumah yang akan dibangun pemerintah melalui BNPB itu diperuntukan bagi warga korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigombong.

Kepala BNPB Letjen Suharyanto saat meninjau lokasi pergerakan tanah di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, KBB, Selasa (5/3/2024). (Ferry Bangkit Rizki/MPI)

IDXChannel -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan Rp60 juta untuk membangun rumah warga yang terdampak bencana pergerakan tanah di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

"Sesuai angaran per rumah tu Rp60 juta, non tanah. Tapi kalau misalnya yang punya rumah pengen meningkatkan segala macam boleh. Tapi biasanya dengan Rp60 juta sudah laik, tapi kalau dibandingkan dengan rumah aslinya (rumah lama) memang tidak bisa seperti itu," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Selasa (5/3/2024).

Dia menambahkan, rumah yang akan dibangun pemerintah melalui BNPB itu diperuntukan bagi warga korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Dirinya membeberkan, sejauh ini sudah ada 28 rumah warga yang akan direlokasi ke tempat pemukiman baru bagi warga terdampak yang akan dibangunkan rumah Namun jumlah itu bisa saja terus bertambah mengingat warga yang saat ini menungsi sudah ada 48 KK.

"Datanya untuk yang langsung direlokasi ada 28 rumah, tapi tentu saja ada potensi kami perkirakan ada sekitar 40-50 rumah penduduk yang harus direlokasi ke tempat yang baru," kata dia.

Suharyanto mengatakan, sudah ada beberapa lokasi yang disiapkan untuk pemukiman warga yang terdampak. Lahan itu tentunya harus dilakukamln analisis terlebih dahulu untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi warga.

"Sementara pemerintah daerah atas rekomendasi Badan Geologi sudah menentukan beberapa alternatif lahan untuk relokasi. Nanti akan dievaluasi, diassesment mana yang paling baik nanti akan diinformasikan," kata dia.

Suharyanto juga menyebutkan, pihaknya juga menyiapkan beberapa opsi bagi warga korban bencana pergerakan tanah agar tidak terlalu lama berada di pengungsian. Di antaranya membuat hunian sementata (huntara) dengan menghimpun anggaran dari berbagai sumber.

Kemudian menyiapkan dana tunggu Rp500 ribu bagi setiap kepala keluarga (KK) yang bisa digunakan korban bencana pergerakan tanah untuk mengontrak dan sebagainya. Opsi itu bisa dilakukan sambil menunggu pembangunan rumah permanen oleh pemerintah melalui BNPB.

"Itu nanti apakah keluarga per KK per bulan Rp 500 bisa digunakan untuk ngontrak rumah, dia tinggal di tumah sodaranya atau nanti bantuan-bantuan dari sumber lain dihimpun dibangunakn huntara sambil menunggu pembangunan hunian tetap," pungkas dia.

(NIY)

SHARE