News

BNPB Ungkap Perkembangan Penanganan Darurat Tanah Longsor di Cilacap

Ari Sandita 15/11/2025 14:14 WIB

BNPB memastikan seluruh komponen bangsa bergerak bersama dalam upaya penanganan darurat bencana tanah longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

BNPB Ungkap Perkembangan Penanganan Darurat Tanah Longsor di Cilacap. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh komponen bangsa bergerak bersama dalam upaya penanganan darurat bencana tanah longsor di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

"Presiden Prabowo Subianto menyampaikan turut berduka dan memberi perhatian yang besar pada bencana ini. Beliau memerintahkan BNPB untuk bergerak ke lapangan dan membantu menyelesaikan penanganan longsor di Majenang hingga masa tanggap darurat selesai," ujar Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Budi Irawan melalui keterangannya, Sabtu (15/11/2025).

Tim search and rescue (SAR) gabungan yang terdiri dari 512 personel dari lintas sektor telah menjalankan misi sejak hari pertama kejadian, atau Kamis (13/11/2025). Klaster-klaster kebencanaan dan Pos Lapangan di lokasi terdampak pun dibentuk.

Dapur umum telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan permakanan warga terdampak maupun tim SAR yang bertugas. Pos kesehatan juga dihadirkan untuk memberikan pelayanan secara gratis.

Empat alat berat dikerahkan untuk mempercepat operasi SAR. Hingga hari kedua atau pada Jumat (14/11/2025), tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban dengan kondisi meninggal dunia pada pukul 10.56 WIB. Dengan demikian, jumlah orang dalam daftar pencarian berkurang menjadi sebanyak 20 jiwa. 

"Kami hadir di sini untuk membantu Bapak Bupati. Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi serta Basarnas terkait kebutuhan mendesak dalam operasi pencarian dan pertolongan di masa golden time ini," katanya.

Operasi pencarian dan pertolongan akan dilanjutkan pada Sabtu (15/11/2025). Sesuai arahan Budi Irawan dalam rapat koordinasi malam ini, percepatan penanganan darurat akan dilakukan dengan penambahan alat berat sebanyak empat unit. 

"Alat berat yang semulanya empat unit, kami minta tambah dua kali lipat menjadi delapan unit. Jika nanti masih kurang, akan kami tambah lagi alat beratnya," kata Budi.

Di sisi lain, satu ekor anjing pelacak dari unit K9 Kantor SAR Semarang juga akan diturunkan untuk membantu mendeteksi keberadaan korban dalam operasi SAR. Selain fokus pada operasi SAR, dalam fase tanggap darurat ini secara pararel BNPB juga berkomitmen untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.

(Dhera Arizona)

SHARE